Minim patroli, nelayan mengebom ikan di Pulau Seribu

Pengeboman ikan dilaporkan terjadi di barat Pulau Kotok Kecil, di Kepulauan Seribu, kata kelompok pelindung binatang Jakarta Animal Aid Network (JAAN).

Femke Den Haas, koordinator JAAN mengatakan pihaknya menyaksikan pengeboman dilakukan Jumat lalu sekitar pukul 14.00. Kapal kemudian meninggalkan pulau tersebut namun ada kapal lain yang datang mengambil ikan.

“Jadi kapal yang bom itu dari Pulau Kelapa. Orang asli Pulau Kelapa, Pulau Seribu”, kata Femke kepada BBC Indonesia.

Femke langsung melaporkan kejadian ini ke pihak terkait. Namun sayangnya pihak Taman Nasional tidak memiliki kapal patroli cepat sehingga mereka datang terlambat dua jam.

“Padahal mereka lama sekali kerjakan ambil-ambil ikan yang bekas bom. Terus di-over (diserahkan) ke kapal, itu saja satu jam 15 menit,” lanjut Femke.

Kejadian tersebut terjadi kembali hari Senin (04/07).

Berdasarkan kesaksian Femke dan timnya pada hari Senin pagi sekitar pukul 09.00 dan 11.00 terjadi lagi pengeboman di dua titik: di Pulau Gusung Pandan dan Pulau Karang Congkak.

Modusnya serupa, kapal mengebom lalu meninggalkan pulau kemudian kembali untuk mengambil ikan. Jika ada kapal yang mendekati, kapal akan pergi lagi dan kembali ke lokasi untuk mengambil ikan.

Mereka menggunakan kompresor untuk mengambil ikan yang mati karam dan semacam gayung untuk ikan mati yang mengapung.

Femke mengatakan, “Memang musim seperti ini, Lebaran, itu patroli tidak ada. Jadi susah sekali. Dan setiap tahun yah begini. Cuman tahun ini saya kaget sekali karena mereka berani sekali mengerjakan itu padahal dekat dengan pulau-pulau yang ada permukiman.”

“Petugas patroli sama sekali tak ada. Saya sudah laporkan ke (Departemen) Kehutanan, Saya laporkan ke perikanan, saya lapor TNI, saya lapor ke Polisi.”

Femke kuatir kejadian ini akan terulang lagi dalam waktu dekat karena para nelayan ini berpikir mereka bebas bertindak semau mereka tanpa adanya patroli.

Ketika dikonfirmasi oleh wartawan BBC, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan berkata akan menindaklanjuti informasi ini.

“Ini saya harus deliver (sampaikan) dulu ke dalam (Kementerian). Jadi tidak bisa dijawab sekarang”, kata Lili Aprilya, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP.

April lalu Presiden Jokowi meresmikan Pusat Suaka Penyu Pulau Pramuka dan Puasa Suaka Elang Bondol Pulau Kotok Besar sebagai bagian Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Sumber: BBC

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *