UU Tax Amnesty Digugat, Apindo Siap Pasang Badan

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengaku tak khawatir sedikit pun dengan adanya gugatan yang dilakukan sejumlah ormas terhadap UU Tax Amnesty (TA).

“Enggak ada (takut). Ini kan negara demokrasi. Kan memang ada MK untuk judicial review. Kami juga kan pernah ke MK, itu sesuatu yang biasa dilakukan. Dengan ini kami harapkan MK periksa perkara ini dengan teliti, seksama. Apindo juga akan ikut sebagai pihak terkait, karena berperan besar dalam TA ini. Jadi, nanti kami ya ketemu saja di pengadilan, kan semua punya argumentasi,” papar Hariyadi di Jakarta, Senin (11/07/2016).

Kata anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini, para pengusaha yang sudah berniat untuk ikut program Tax Amnesty, sepakat untuk tetap mengikuti program tersebut. Meski ada penolakan dari sejumlah ormas.

“Nggak. Kami akan jalan terus. Jadi, ya seperti yang saya bilang tadi. Semua kan punya pemahaman, motif-motif sendiri. Ini yang harus kami jelaskan di MK mengenai argumentasi yang ada. Yang paling penting pemerintah harus firm, kan karena waktunya Cuma 9 bulan,” kata Hariyadi.

“Kami yakinkan pada teman-teman kalau hal itu tidak mengganggu keyakinan teman-teman dari pada dunia usaha untuk ikut tax amnesty,” tambahnya.

Bahkan, kata Hariyadi, Apindo sendiri sudah melakukan sosialisasi soal tax amnesty, jauh-jauh hari. Sejumlah pengusaha sudah siap mengikuti program ini pada 18 Juli 2016.

“Insha Allah kami akan cukup. Karena kami terlibat juga, kami akan mulai di 18 Juli. Selain melalui media, kami juga akan melakukan pertemuan-pertemuan di beberapa tempat,” tandasnya.

Sumber: inilah.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *