Anarkisme akan dibangun dalam perjuangan kelas mayoritas masyarakat (kelas pekerja) melawan segelintir minoritas yang sekarang berkuasa. Bagi anggota-anggotanya, sebuah revolusi perlu menempatkan gagasan-gagasan anarkis sebagai gagasan yang diterima dan dipraktikkan oleh kelas pekerja. Hal ini tidak akan terjadi secara spontan. Peran mereka adalah untuk membuat gagasan-gagasan anarkis diterima dan dipraktikkan.
Fokus utama kegiatan mereka adalah kerja-kerja mereka di dalam organisasi kelas pekerja (misalnya organisasi buruh, serikat pekerja, koperasi, organisasi mahasiswa, organisasi tani, organisasi perempuan) jika memungkinkan. Oleh karena itu, mereka menolak pandangan-pandangan yang menyingkirkan kegiatan dalam organisasi-organisasi tersebut karena sebagai bagian dari kelas pekerja, sangatlah alamiah bahwa mereka menjadi bagian dari organisasi-organisasi massa ini. Di dalamnya, mereka memperjuangkan terbentuknya struktur-struktur demokratis yang lazim ditemui di dalam organisasi-organisasi massa anarkis seperti yang pernah dibangun oleh kelas pekerja Spanyol pada tahun 1930.
Mereka juga memandang, adalah hal penting untuk bekerja dalam perjuangan melawan bentuk penindasan tertentu, imperialisme dan perjuangan kelas pekerja untuk ruang hidup yang layak. Pendekatan umum mereka terhadap hal ini, seperti pendekatan mereka terhadap organisasi kelas pekerja, adalah melibatkan diri dengan gerakan massa dan dalam gerakan-gerakan ini, untuk mempromosikan metode organisasi anarkis yang melibatkan demokrasi langsung dan aksi langsung.
Mereka secara aktif menentang semua bentuk prasangka dalam gerakan kelas pekerja dan masyarakat pada umumnya. Mereka bersama pihak-pihak yang berjuang melawan rasisme, seksisme, sektarianisme [agama] dan homophobia. Mereka memandang keberhasilan sebuah revolusi dan penghapusan penindasan-penindasan ini di masa setelah revolusi ditentukan oleh pembangunan perjuangan terhadap hal-hal ini di masa pra-revolusioner. Metode perjuangan yang mereka promosikan merupakan persiapan bagi sebuah masyarakat yang seturut dengan gagasan-gagasan anarkis dan komunis setelah berlangsungnya revolusi.
Mereka menentang imperialisme, tetapi mengedepankan anarkisme sebagai tujuan alternatif ketimbang nasionalisme. Mereka mendukung gerakan anti-imperialis akar rumput dari bawah sambil mengajukan strategi anarkis ketimbang strategi nasionalis.
Mereka mengakui kebutuhan akan organisasi anarkis yang sepakat dengan prinsip-prinsip di atas dan berfederasi secara internasional. Namun, mereka percaya kekuatan dan kesuksesan federasi ini ditentukan oleh keberhasilan pembangunan di tingkat nasional atau regional yang mampu mewujudkan kerja internasional yang nyata, bukan slogan semata.
Sumber: Laman Facebook Anarkis.org