Saat ini tidak hanya wartawan maupun reporter saja yang bisa menyampaikan sebuah berita lewat media baik koran, radio atau pun televisi. Bahkan, warga secara umum bisa menayangkan beritanya ke media tersebut. Inilah yang biasa disebut dengan citizen jurnalism atau jurnalisme warga. Khususnya televisi, saat ini Metro TV memberikan ruang bagi jurnalisme warga agar bisa menayangkan beritanya lewat tayangan Wideshot.
Melalui peluang tersebut, orang-orang yang memang memiliki hobi jurnalistik pun memanfaatkan untuk menyalurkan hobinya. Solo merupakan salah satu kota yang rutin mengirimkan video jurnalistik di acara Wideshot. Hingga saat ini Solo memiliki Solo Wideshoter Comunity. Komunitas ini merupakan perkumpulan yang menampung mahasiswa-mahasiswa di Solo yang berlatar belakang komunikasi. Komunitas ini terbentuk setelah ada acara Wideshot yang ditayangkan di Metro TV. Mereka biasanya berkumpul untuk berdiskusi merancang liputan yang akan mereka kirim pada acara Wideshot.
“Kita berdiri pada Januari 2012 setelah acara Wideshot mulai ramai,” ungkap Pythag Kurniati salah satu anggota Solo Wideshot Community, Selasa (2/4).
Awal berdirinya, Solo Wideshoter Comunity diinisiasi oleh Bagas, Fanani, Julia, Aji, Dimas, dan Pythag. Keenam orang yang memang tertarik dengan acara di Wideshot pun sering hunting berita bersama dan membuat liputan video jurnalistik secara bersama-sama.
Mereka berkumpul bisa di mana pun tempat yang enak untuk mengobrol bisa di wedangan atau mungkin juga di citywalk. Mereka biasa membahas tentang event-event yang ada di Solo. Setelahnya mereka membuat konsep tentang event tersebut agar terkemas menarik. “Solo merupakan kota yang banyak event sehingga sangat berpotensi bagi kami untuk menjadikan berita,” jelas Pythag.
Berani Mencoba
Selama ini, tidak ada target atau capaian produksi liputan yang mereka lakukan. Namun, satu anggota Wideshoter harus ada satu liputan yang dibuat. Komunitas ini memiliki keanggotaan yang terbuka bagi siapa pun. Saat ini, beberapa anggota komunitas sudah memasuki semester akhir perkuliahan, sehingga mereka tidak bisa berkonsentrasi untuk komunitas. Mereka pun sedang giat mempersiapkan regenerasi bagi komunitas. Mereka ingin Kota Solo yang kaya akan event tetap memegang dalam tayangan Wideshot.
Biasanya, mereka membuat video dengan panjang durasi untuk feature tiga hingga lima menit. Sedangkan untuk peristiwita mereka rangkum dalam durasi waktu dua hingga tiga menit. Dalam pengambilan gambar, mereka tetap mengikuti prosedur yang berlaku seperti mengurus perizinan.
Namun begitu, tandas Pytag, menjadi jurnalisme warga tak perlu mengambil tema yang sulit, cukup dengan kejadian di sekitar dan bisa dilakukan dengan kamera apa pun. Pada intinya adalah berani mencoba dan terus berlatih agar semakin baik hasilnya.
Sumber: Joglosemar