ASTRIANI DWI ARYANINGTYAS: SEBARKAN INFORMASI DAN SEMANGAT KEPADA PARA PEJUANG TIROID

Kanker Tiroid nampaknya masih asing di telinga masyarakat kita. Kurangnya pengetahuan akan penyakit ini membuat gejalanya sering tak diketahui dan bahkan disepelekan sebagai penyakit biasa. Lantas apa sebenarnya kanker tiroid? Kanker tiroid merupakan jenis kanker yang menyerang tiroid atau kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar yang letaknya ada di bagian depan leher ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur sensitivitas tubuh.

Kurangnya pengetahuan akan penyakit di masyarakat itulah yang kemudian mendorong Astriani Dwi Aryaningtyas dan sang teman, Bunga Ramadani, membuat sebuah komunitas sekaligus support grup yang menjadi tempat bagi para pejuang kanker tiroid berbagi cerita dan informasi mengenai penyakit ini. Keduanya sama-sama punya latar belakang penyakit tiroid dan mereka bertemu di dalam sebuah website kanker tiroid luar negeri. Dari situ mereka mulai sering berbincang dan bertukar informasi mengenai penyakit serta kondisi mereka.

“Kami senasib sepenanggungan karena berbagi kebingungan soal penyakit yang kami derita. Jadi kita benar-benar awam soal tiroid, kami bingung setelah menjalani operasi lalu selanjutnya harus ngapain? Jujur saja, informasi yang kami miliki saat itu sangat minim,” ungkap Astri.

Terdeteksi Saat Kondisi Sudah Parah

Awalnya, ia mengetahui terkena penyakit tiroid yang sudah terlanjur parah saat melakukan medical check-up untuk tes masuk dalam sebuah perusahaan. Ia terpukul saat itu. Jika ditarik ke belakang, sewaktu duduk di bangku kuliah, Astri memang pernah mengalami gejala gangguan tiroid, seperti hipertiroid dan hipotiroid yang menyebabkan berat badannya naik-turun. Saat itu ia dibujuk untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam, tapi sang dokter mengatakan tak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Dokter bilang keadaanku baik-baik saja dan aku pun menyepelekan gejala-gejala yang muncul. Sehingga saat itu aku tidak mengonsumsi obat apapun. Sebenarnya aku cukup kaget waktu mengetahui kondisiku sudah separah ini, soalnya secara genetis tidak ada keturunan, gaya hidupku selama ini juga cukup sehat dengan rajin makan sayur dan rutin berolahraga,” ujar Astri.

Di tahun 2014, Astri menjalani operasi selama 10 jam di Surabaya untuk mengangkat tumor ganas di lehernya. Prosedur tersebut bahkan sempat mengganggu fungsi pita suaranya, beruntung keadaan itu tak bertahan lama. Suara Astri kembali lagi, hanya saja suaranya terdengar serak hingga sekarang.

Perjalanan Panjang Pita Tosca

Komunitas yang didirikan diberi nama Pita Tosca. Mengapa warna tosca yang dipilih? Astri menjelaskan pemilihan warna ini berdasar pada warna yang digunakan dunia internasional untuk mewakili penyakit tiroid, sama seperti lambang-lambang yang mewakili penyakit lainnya.

“Penyakit-penyakit itu kan punya warna masing-masing. Misalnya merah untuk HIV/AIDS, Pink untuk kanker payudara, sementara ada 3 warna yang mewakili tiroid yaitu ungu, tosca dan pink. Aku pilih tosca karena warna tersebut jarang digunakan,” jelas ibu satu anak ini.

Awal pendirian komunitas tiroid pertama di Indonesia ini diakui Astri tak mudah. Ada beberapa kendala yang ia temui, mulai dari kurangnya pengalaman Astri soal manajemen komunitas dan keterbatasan dana untuk memulai kegiatan.

“Awal menjalankan komunitas ini, saya dan Bunga masih “mengintip” dari komunitas lain mengenai sistem yang digunakan. Dan pada saat itu aku kasih ide, gimana kalau bikin acara diskusi untuk umum, forum berbagi kepada masyarakat soal tiroid, tapi lagi-lagi terbentur dana yang terbatas,” tukas Astri.

Namun kendala itu bisa ia lewati bersama. “Usaha kami dilancarkan dengan datangnya berbagai tawaran untuk menggunakan tempat mereka secara gratis sebagai ruang diskusi. Bahkan diskusi yang sekarang rutin diadakan telah ramai diikuti masyarakat umum dari beragam profesi. Mereka  ingin menggali informasi mengenai penyakit tiroid,” imbuhnya.

Dengan kehadiran komunitas Pita Tosca, Astri merasa punya banyak dukungan, sekaligus bisa memberikan dukungan kepada banyak orang. Karena baginya, bisa berbagi dan memberi dukungan merupakan sebuah kepuasan tersendiri.

Tambahnya, “Kehadiran seseorang yang bernasib sama dan mau mendengar keluh-kesah kita itu menurutku merupakan “senjata” yang ampuh untuk menambah semangat hidup buat para pejuang tiroid. Aku sendiri mengalami itu pada saat bertemu dengan Bunga. Semangatku kembali membara karena tak lagi merasa sendiri.”

Hingga saat ini perempuan yang pernah menempuh pendidikan psikologi di Universitas Indonesia ini masih aktif mengurus Pita Tosca, bahkan sang suami pun ikut mendukung langkahnya ini.

“Dukungan nyata suami datang biasanya saat kondisi tubuhku sedang drop dan tak bisa menjawab pertanyaan di grup media sosial Pita Tosca. Ia dengan senang hati membantu,” ungkapnya.

Pesan Agar Masyarakat Waspada Gangguan Tiroid

Satu hal yang ingin disampaikan Astri adalah agar masyarakat waspada dengan gangguan tiroid yang tak kenal waktu bisa menyerang siapa saja. Pengetahuan soal penyakit ini harus diperkaya dan gejalanya tak boleh disepelekan.

“Penderita penyakit ini terdeteksi semakin banyak dan menyerang di usia-usia produktif. Hal ini tentu sudah masuk dalam fase yang berbahaya. Oleh sebab itu, jika mulai merasakan gejala-gejala tertentu, segeralah memeriksakan diri. Jangan takut soal biaya pengobatan, karena jenis penyakit ini ditanggung oleh BPJS,” tegasnya.

Dua tahun berjalan, Pita Tosca sudah menghimpun ratusan anggota yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Tak hanya diskusi rutin yang digelar empat kali tiap tahunnya, komunitas ini juga jadi media penghubung antara pasien yang disebut pejuang tiroid dengan para dokter.

Astri berharap komunitas Pita Tosca bisa menjadi pusat informasi bagi para penderita gangguan tiroid dan dapat menjalin kerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia, agar komunitasnya punya dukungan yang lebih kuat lagi.

 

1 Comment

  1. yenni says:

    Apakah ada yg terkena hipertoid yg sampai kena ke mata atau grave?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *