IRMA SUSTIKA: “WONDER WOMAN” PEMBERDAYA EKONOMI PEREMPUAN

Perkenalkan, sosok perempuan cantik ini adalah Irma Sustika. Ia adalah pendiri Womenpreneur, komunitas yang jadi wadah bagi para perempuan untuk mengembangkan potensi diri, yakni dalam bidang usaha dan bisnis.

Selain hadir jadi wadah pemberdayaan ekonomi perempuan, komunitas besutan perempuan asli Jakarta ini juga hadir untuk menumbuhkan rasa percaya diri perempuan untuk tak meragukan potensi dalam diri, percaya diri memulai usaha, menghapus stigma negatif perempuan yang dianggap lemah dan suka bergosip.

Komunitas yang didirikan pada 2010 ini mulanya terbentuk dari sebuah grup media sosial Facebook yang ia buat. Disitu ia membagikan cerita dan tulisan-tulisan motivasi karyanya. Tulisan itu ia tujukan untuk siapa saja, tertama para perempuan. Apa pasal?

Semua ini cikal bakalnya dari pengalaman hidup Irma. Ya, masa lalunya tak bisa dianggap remeh, pasalnya ia pernah terpuruk dan jatuh akibat perpisahannya dengan sang suami. Ia juga makin terpuruk setelah anaknya dipanggil sang maha kuasa. Meski begitu, semua berhasil ia lewati.

“Saya bangkit dari keterpurukan ini karena anak pertama saya. Perkataannya membuat mata saya terbelalak. Dia bilang kepada saya, Ma, kalau mama sampai kapan akan begini terus, nanti aku bagaimana, kita tinggal berdua aja loh Ma,” ujarnya seraya menirukan perkataan Angga Priardika Firmansyah, anak sulungnya.

Dari pengalaman hidupnya itulah ia kemudian terdorong untuk tak menyimpan ceritanya sendiri. Ia tak ingin ada Irma-irma yang lain, yang terpuruk karena tak punya kesiapan dalam diri untuk menghadapi keadaan terburuk dalam hidup, salah satunya rumah tangga.

“Saya mengibaratkan perempuan, terutama dalam rumah tangga itu seperti sebuah sekoci kapal induk keluarga. Sekoci ini tentu harus siap pakai, harus siaga kalau-kalau sang kapal induk tenggelam,” tukasnya

Melalui komunitasnya ini Irma aktif berikan ilmu, pelatihan dan bimbingan kewirausahaan kepada para perempuan di berbagai daerah. Ia memberikan bimbingan kepada perempuan dari nol hingga mereka bisa membangun sebuah bisnis sungguhan. Selain itu ia juga membagikan motivasi lewat kopdar, sharing forum, talkshow, dan seminar.

Ia memang tak punya latar belakang pendidikan ekonomi, malahan dulu ia mengambil kuliah jurusan sosial politik. Ia kala itu ingin sekali terjun ke dunia perpolitikan dan jadi seorang diplomat agar bisa keliling dunia. Namun setelah lulus kuliah, ia masuk ke dunia perbankan. Sambil tertawa ia menceritakan bahwa dirinya tercebur begitu saja ke dunia ini. Dan dari situlah ilmu ekonomi ia dapatkan.

Katanya, “maklum, saya kan waktu itu masih labil anak-anak yang baru saja lulus kuliah. Jadi, apapun pekerjaan yang saya lamar dan pertama kali menerima saya, ya saya langsung ambil. Eh, tak terasa 20 tahun saya tercebur dalam dunia keuangan dan perbankan.”

Ketika ditanya soal tantangan pembangunan komunitas, ia mengatakan hal itu terletak dalam proses merubah pola pikir atau mindset perempuan yang masih meragukan dirinya sendiri. Ia menyayangkan hal ini, padahal tiap perempuan itu punya potensi dan harus digali potensinya, karena mereka hebat, apalagi para perempuan yang jadi ibu rumah tangga.

Ia menambahkan, “pekerjaan seorang ibu rumah tangga itu tak mudah loh. Makanya saya marah dan getir kalau melihat perempuan-perempuan yang saya temui itu minder karena mereka hanya jadi ibu rumah tangga, mereka nggak percaya diri, dan ragu-ragu seperti itu. Ayo kita bangkit, ayo kita percaya diri dan bangga memulai suatu usaha.”

Menutup pembicaraan, ia menambahkan, baginya, perempuan hebat itu bukan hanya perempuan karier dan ibu rumah tangga saja, tetapi perempuan yang bisa jadi panutan dan membagikan manfaat kepada orang lain.

 

Dokumentasi: Irma Sustika 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *