Komunitas Geriatri RS Petrokimia; Perkumpulan Lansia Sehat

Para lanjut usia (lansia) sering diidentikkan dengan beragam keluhan. Mulai masalah persendian hingga riwayat penyakit kronis. Namun, anggota komunitas Geriatri RS Petrokimia hampir tidak pernah lagi mengalaminya.

Komunitas Geriatri tersebut dikhususkan bagi para lansia. Ada sekitar 80 anggota yang berusia lebih dari 50 tahun. Mereka berasal dari berbagai kalangan.

Mulai pensiunan karyawan PT Petrokimia, pensiunan pegawai negeri sipil (PNS), swasta, hingga pengusaha.

Komunitas Geriatri berdiri sejak 2012. Setiap Rabu pukul 06.00­–09.00, senam lansia rutin dilakukan.

”Saya ikut sejak komunitas ini berdiri,” kata Adul Wahid, anggota Geriatri. Dia mengaku tak pernah ketinggalan senam setiap Rabu.

Sebab, pensiunan PNS guru tersebut memiliki riwayat penyakit kronis, yaitu diabetes. Hal itu diketahui sejak 2004.

”Awalnya curiga, kok sering buang air kecil. Akhirnya diperiksakan ke dokter. Hasilnya, positif diabetes,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wahid memang memiliki pola makan yang kurang baik. Lelaki 64 tahun tersebut mengaku kurang memperhatikan menu makanan. ”Jadi, asal makan,” lanjutnya.

Kakek dua cucu itu menyatakan, diagnosis awal menunjukkan bahwa kadar gula darahnya mencapai 350. Sejak saat itu, berbagai macam senam diikutinya.

Mulai senam kesehatan jasmani (SKJ) hingga senam Ling Tien Kung. ”Hampir setiap hari saya tidak pernah absen ikut senam di berbagai tempat,” ujarnya.

Namun, sejak 2012, Wahid memutuskan ikut komunitas Geriatri. Sejak saat itu, pria asal Jalan dr Soetomo, Kelurahan Ngipik, tersebut tak pernah mengalami keluhan kesehatan.

”Karena lebih terkontrol,” katanya.

Anggota lain, Hambrah Mohcen, mengaku tidak mau ketinggalan mengikuti kegiatan komunitas Geriatri. Perempuan yang akrab disapa Hambrah itu juga terkena diabetes.

”Divonis diabetes sejak 2005. Memang, dulu sering mengonsumsi yang manis-manis,” ucapnya.

Menurut dia, komunitas Geriatri bukan hanya untuk kesehatan. Rasa kekeluargaan antaranggota sangat kuat.

”Jadi, sudah seperti keluarga sendiri,” tuturnya. Mantan panitera di Pengadilan Negeri (PN) Gresik tersebut mengaku senang dengan aktivitas komunitas Geriatri.

Wakil Ketua Geriatri Rudianto menjelaskan, komunitas Geriatri mengadopsi perkumpulan serupa dari Jepang. Perhatian pemerintah Jepang terhadap lansia sangat bagus. ”Sudah ada kerja sama dengan pihak sana (Jepang, Red) juga,” ucapnya.

Dia menyatakan, banyak lansia yang betah dengan komunitas Geriatri. Sebab, mereka seakan memiliki kelompok sosial sendiri. ”Kebanyakan anak cucunya sudah sukses dan memiliki rumah sendiri. Jadi, mereka (lansia, Red) merasa sendiri di rumah,” tuturnya.

Dengan bergabung dalam komunitas Geriatri, para lansia merasa memiliki tempat bersosialisasi. Mereka juga rutin diberi penyuluhan terkait kesehatan dan kontrol gizi setelah senam. Ada pula cek gula darah dan tensi. Selain itu, para lansia mendapat minuman sehat seperti jus buah tropis. ”Semuanya gratis,” kata Rudi.

sumber : jawapos.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *