Komunitas Toys of Solo (TOS): Mainan Tidak Hanya Milik Anak-anak

Masa kecil tentu menjadi masa yang menggembirakan dengan bermandikan aneka mainan. Karakter Superman, Robocop, Ultraman, Batman, dan Kura-kura Ninja, seolah menghembuskan semangat kepahlawanan.

Ada satu cara untuk mengenang masa-masa bahagia itu. Salah satunya dengan mengoleksi berbagai karakter super hero. Itu pula yang dilakukan oleh komunitas kolektor mainan anak, Toys of Solo (TOS).

TOS terbentuk pada Mei 2016 lalu. Tidak adanya batasan usia dan status sosial membuat komunitas ini cukup digandrungi. Setidaknya sudah ada 90 kolektor yang bergabung menjadi anggota TOS. “Ada yang masih sekolah, ada juga yang sudah bekerja,” ujar Novi, salah satu anggota TOS belum lama ini.

Novi menuturkan, meski terbilang baru, TOS cukup aktif mengadakan kegiatan. Pertemuan rutin para kolektor biasanya dilakukan setiap awal bulan, tepatnya tanggal 3. Pertemuan rutin itu diberi nama Kobar alias kongkow bareng, yakni sebagai forum silaturahmi dan sharing antaranggota TOS.

Momen silaturahmi ini biasanya dimanfaatkan oleh para anggota untuk memajang koleksi mainan masing-masing secara bersama. Para kolektor juga berbagi informasi tentang figur mainan yang dikoleksinya. Asyiknya, acara Kobar sekaligus menjadi momen wisata kuliner para kolektor.

“Kegiatan Kobar saat ini lebih sering dilakukan di kafe-kafe dan warung makan yang ada di Solo. Sembari kumpul sembari wisata kuliner,” jelas Novi.

Namun demikian, Novi mengungkapkan, tidak jarang para kolektor mendapat stigma negatif. Mainan dinilai identik dengan anak-anak, bukan untuk kalangan yang telah dewasa. Namun ia berharap masyarakat semakin teredukasi dengan keberadaan komunitas TOS.

“Tentu beda ya antara bermain dengan mengoleksi. Dengan komunitas ini kami berharap masyarakat semakin berpikir terbuka, bahwa tidak ada batasan usia dalam mengoleksi mainan,” tandasnya.

Syarat menjadi anggota TOS sangatlah mudah. Cukup memiliki koleksi mainan kesukaan, kemudian langsung bergabung.

Sumber: Joglo Semar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *