Puluhan warga dari berbagai kepercayaan yang tergabung dalam Komunitas Lintas Iman menggelar upacara bendera dan berbagai perlombaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di pelataran Masjid Mubarok, Jalan Krakatau, Pasar III, Rabu (17/8/2016).
Panitia acara, Redima, mengatakan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk mengembalikan semangat keberagaman dalam bingkai kebersamaan.
“Untuk mengingat kembali bahwa negara merdeka atas perjuangan semua suku. Suku merupakan kebinekaan dalam negera. Ini penghormatan bagi negara, bahwa kemerdekaan negara ini perjuangkan oleh semua suku, bukan satu suku,” ujar Remida.
Menurut Redima, makna kemerdekaan hingga saat ini belum dirasakan sejumlah kelompok minoritas di Indonesia. Padahal, menurut Redima, kemerdekaan bukan hanya sekedar slogan belaka, namun juga kemerdekaan dalam memilih kepercayaan.
Hal tersebut yang melandasi pihaknya mengusung tema “Merdeka Itu Harus Nyata, Terlihat dan Terasa”.
“Kami berharap mereka mendapatkan kemerdekaan dalam kepercayaan mereka, karena selama ini belum,” ujarnya.
Pada acara tersebut, sejumlah masyarakat dari berbagai kepercayaan dan komunitas, seperti Ahmadiyah, Ogamo Bangso Batak, Parmalin dan Baha’i berkumpul untuk menggelar upacara bendera. Dengan mengenakan pakaian adat, mereka juga menampilkan berbagai tarian tradisional dari masing-masing etnis.
“Ada berbagai lomba, ada bakiak, lari karung, tarik tambang, makan kerupuk, masukkan paku dalam botol, ambil koin dari Jeruk Bali, dan banyak lagi. Ini untuk menumbuhkan kebersamaan,” ujarnya mengakhiri.
Sumber: Tribunnews.com