Belan Genjring; Kolaborasikan Musik Modern Dengan Musik Tradisional

Berangkat dari kesederhanaan, Belan Genjring kini menjadi salah satu komunitas kelompok musik di Cilacap yang cukup eksis. Belan Genjring mengkolaborasikan antara musik modern dengan musik tradisional. Namun tidak sesederhana itu. Dengan olah kreatif para seniman musik yang ada di dalamnya, alunan nada yang terdengar dari Belan Genjring indah dan harmonis.

Komunitas yang berdiri 25 Januari 2009 silam, hingga kini beranggotakan kurang lebihnya 30 orang.

“Itu sudah termasuk dengan para pemain belan genjring, crew dan management,” ujar Daryono Yunani yang menjabat sebagai “Lurah” (ketua-red) Belan Genjring.

Lurah Daryono menuturkan, dalam Belan genjring, terdapat sebagian alat musik modern dan juga gamelan. Disamping itu dilengkapi dengan alat musik perkusi, rebana serta bedug, sehingga nada yang keluar terdengar sangat merdu.

Dalam belan genjring, terdapat muatan musik teatrikal yang dipadukan dengan lirik dari bahasa dan muatan lokal. Sehingga saat menjadi sebuah lagu, mengandung makna yang mengabarkan sesuatu kepada masyarakat. Komunitas yang juga masuk dalam lingkaran Komisariat Sanggar Bambu ini, memiliki regenerasi dan potensi yang cukup baik untuk kedepannya agar lebih berkembang. Hanya saja, paradigma pemikiran bermusik yang berbeda.

Terkait dengan kendala, “Carik” (sekretaris-red) Belan Genjring, Nasruddin Mudaff menjelaskan, sarana tempat berlatih dan peralatan, masih menjadi batu sandungan bagi komunitas ini. “Kita memang masih terkendala financial, utamanya untuk peralatan. Kami berharap, pemerintah dapat lebih melek memperhatikan para pelaku seni, yang nguri-uri kearifan lokal, seperti Belan Genjring ini,” imbuh Nasrudin.

Sejumlah event besar pernah dilakoni oleh Belan genjring. Sebut saja, salah satunya dalam pentas Iwan Fals di Teluk penyu beberapa tahun silam, Belan Genjring dipilih sebagai grup musik pendamping. Beberapa lagu dinyanyikan antara lain Jimat Urip, Kayu Kalbu, Mustafa dan lain sebagainya.

Dan ternyata, sajian para pemain belan genjring ini benar-benar bisa menghibur dan dinikmati oleh masyarakat dengan sangat antusias. Bahkan beberapa penonton cukup hafal dengan syair lagu-lagu Belan Genjring. Daryono menginginkan, ke depan Belan Genjring yang sudah mulai berkembang ini akan semakin eksis. Kelompok musik ini lahir dari sebuah komunitas kecil yang awalnya muncul di Desa Doplang, Kecamatan Adipala. Namun dalam perjalanannya Belan Genjring diharapkan dapat menjadi alternatif musik yang selain enak didengar, juga liriknya bermanfaat bagi masyarakat.

Sumber: Radar Banyumas

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *