Yogyakarta Chiptune; Populerkan Kembali Musik Chiptune Pada Masyarakat

Chiptune atau yang biasa dikenal dengan sebutan micromusic/chipmusic/seni musik 8bit merupakan sebuah terobosan baru dibidang industri musik. Chiptune sederhananya adalah musik yang dibuat dari kumpulan soundchip Gameboy atau chip suara video game yang telah disatukan via komputer. Bagi anak-anak muda angkatan tahun 90-an, mungkin tak asing lagi dengan Gameboy, konsol game klasik yang amat digandrungi beberapa dekade silam.

Sempat populer di era pertengahan 1980an, kini aliran chiptune mulai hidup kembali dan tertular ke Indonesia pada tahun 2006. Akhirnya terbentuklah komunitas Indonesia Chiptune setahun setelahnya. Tak lama pasca Indonesia Chiptune berdiri, komunitas ini langsung membuat 2 event yang bertajuk “pesta mikro” pada tanggal 23 Juli 2007 dan “pesta mikro 2” pada 13 Desember 2008 silam

Nah, di Kota Jogja, musik chiptune memang belum terlalu populer di kalangan pecinta musik. Namun bagi Anda warga Jogja dan tertarik untuk mengetahui lebih jauh atau bahkan ingin bisa menjadi composer musik chiptune, Anda bisa bergabung dalam komunitas pecinta musik chiptune regional Yogyakarta atau yang biasa dikenal dengan Yogyakarta Chiptune.

Gifari, selaku ketua Yogyakarta Chiptune mengaku bahwa antusiasme masyarakat Jogja terhadap chiptune memang belum sebesar di Jakarta. Namun, saat ditemui di acara Creative Days #3. Gifari bersama 2 rekannya Chintya dan Didin optimis musik chiptune akan segera diterima oleh para pecinta musik di Yogyakarta. Gifari juga mengungkapkan, untuk menciptakan musik chiptune dibutuhkan kreatifitas tinggi layaknya pemusik menciptakan sebuah karya. Perbedaannya ada pada keunikan yang diciptakan dari musik chiptune sendiri.

Seperti yang diungkapkan Chintya, pada awalnya Ia tertarik dengan musik chiptune karena dianggap memiliki ciri khas tersendiri. “Kalo musik chiptune aku nganggapnya lucu, denger suara-suara game yang sering kita mainin pas kecil, tapi kita compose menjadi musik yang sesuai selera kita” tambahnya.

Senada dengan Chintya, Didin pun mengakui dirinya tertarik dengan musik ini karena bisa nostalgia dengan permainan game yang populer pada era 90an. “Seru aja denger-dengerlagi musik game yang biasa kita mainin pas kecil. Apalagi bisa diolah jadi musik sesuai keinginan kita” pungkas Didin

Yogyakarta Chiptune kini beranggotakan 10 orang. Mereka masih sangat terbuka kepada siapapun yang tertarik untuk bergabung, bersama menyenangi dan mempelajari tentang musik yang memanfaatkan lagu-lagu dari game ini. Gifari juga menitip pesannya pada siapa saja yang berminat untuk tidak ragu bergabung. Karena dalam waktu dekat, Yogyakarta Chiptune akan melebarkan sayapnya ke berbagai perlombaan musik chiptune antar composer tiap regional.

Tertarik pada nostalgia bunyi-bunyian permainan konsol game lawas yang populer beberapa dekade silam? Bagi Anda yang berminat untuk menjadi bagian dari Yogyakarta Chiptune bisa mengunjungi acara Creative Days #3 yang diadakan oleh mahasiswa Departemen Ekonomika & Bisinis Sekolah Vokasi UGM di selasar kampus Departemen Ekonomika & Bisnis Sekolah Vokasi UGM yang masih berlangsung hingga Minggu (4/10). Atau bisa langsung mencari informasi lengkapnya di mesin pencari Google dengan mengetik kata kunci “Yogyakarta Chiptune”. Selamat bernostalgia dengan melodi musik chiptune!

Sumber: Bulaksumur UGM

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *