Kemungkinan Bagus Rendy ini salah satu member Skywave Owner Klub (SOC) yang bobotnya lebih akbar dari anggota lainnya. Dengan Cara Apa gak berat, nyatanya badan laki-laki tersebut beratnya 120 kg dan si sayang kerap ikutan turing, lo! Wah motor kuat bro?
“Gas tetap, bro! Namun tunggangan di-upgrade supaya tarikan lebih gampang dan enak untuk riding ke luar kota atau jarak jauh. Menjadi ubahan mesin mengimbanginya,” ungkap masyarakat Depok II, Ja-bar ini. Sebab bertubuh gede & doyan turing, sehingga diutamakan bidang mesin. Merupakan, bore-up menjadi 150 cc.
Headlamp dikasih pemanis tidak dengan mengganggu fungsinya
Walaupun kapasitas mesin telah naik, Skywave th 2009 tetap enak diajak jalan kemana aja alias harian aman, turing pun nyaman. Monggo, utk pemilik Skywave yg ingin ikutan turing, ini pedoman member yg overweight dari club SOC! • (otomotifnet.com)
Karbu standar lumayan mumpuni, cuma mengganti spuyer
MESIN
Bila Skywave kesayangan ingin bore-up, dapat dijejalkan seher Suzuki Thunder 125 berdiamater 57 milimeter. Perjalanan jauh tak butuh ragu, dikarenakan komponen tersebut andalkan part orisinal. Tidak Cuma itu, durability komponen original lebih kuat.
“Kompresi dibikin lebih padat bersama mengubah wujud squish & saluran masuk atau buang di-porting polish,” papar Saiful, mekanik ARH Depok, di Beiji, Depok, Jawa Barat. Dulu, noken as bawaan di-custom ulang serasi keperluan, harian & turing.
Sementara durasi kem mampu dibuat 280 derajat & dipadukan klep lebar product aftermarket. Diameter klep in 28 mili meter & out 24 mili meter yg ditemani per klep Suzuki Smash. Urusan pasokan bahan bakar, pass pertahankan karbu bawaan pabrik.
Knalpot Spin nada bobokannya terdengar adem
Tetapi, setingan spuyer disesuaikan permintaan mesin. Skywave Rendy, gunakan pilot jet 17,5 sedangkan bermain jet 135. “Agar pembakaran di lokasi bakar lebih optimal. CDI memakai BRT Hyperband & koil Yamaha YZ 125,” sambungnya.
Knalpot orisinal, menurut mekanik ramah ini, dirasakan kurang greget & suaranya brisik apabila mau dibobok. Oleh Sebab Itu, silincer knalpot Suzuki Spin custom yg diaplikasikan. Halus bro!
System pengereman didukung piringan lebar ukuran 320 mili meter
KAKI-KAKI
Style skutik Rendy ini tergolong simpel & gak ingin tampil aneh atau norak. “Cuma dibikin polos saja bodinya & terlihat lebih bersih,” ungkapnya. Cowok gemuk ini punyai dua set roda, pelek aslinya ring 16 yg difungsikan ketika turing jauh sebab rawan jalanan berlubang.
& rims brand Takasago Ecxel Asia model jari-jari ring 17 untuk harian atau sekitaran Jabodetabek pun Bandung. Terhadap sok depan, suling sok di-custom biar rebound lebih soft. Caranya, menciptakan ulang & diperkecil lubang jalur oli disuling sok. Dulu, dual sok di belakang aplikasikan brand YSS kategori Z Series. “Gak goyang untuk menikung,” ucapnya.
CVT
Penyalur tenaga ke roda belakang terasa ada gredek-gredek. Bingung kan untuk mendongkrak bidang ini, lantaran komponen racing jarang ditemui. Kalem, bro! Ipul, sapaan mekaniknya, punyai subsitusinya. “Pakai dalaman CVT Suzuki Hayate aja, komponennya sama plek. Seperti, puli depan belakang, per kampas ganda & per CVT.
Agar tarikan semakin enak, kemiringan sliding shave mampu papas menjadi 14 derajat & kerok rumah roller,” tutupnya Untuk rider 120 kg aja enak, macam mana yg berat hanya 60-70 kg.
Sumber: Coffee Clique Chick