Apa yang muncul dalam pikiran kita ketika melihat sederetan mobil dan motor dengan tampilan body bergambar karakter anime atau game? Aneh? Keren? Mobil atau motor yang sebagian besar body-nya dihiasi stiker ini disebut itasha (mobil) dan itansha (motor).
Kalau bicara soal anime, pasti ada kaitannya dengan Jepang. Betul, itasha ini memang muncul dari negeri sakura tersebut. Sebetulnya itasha sendiri terdiri dari kanji “Ita” [痛] yang berarti menderita/tersakiti dan “Kuruma” [車] yang berarti mobil. Jadi sebetulnya itasha itu artinya mobil yang menderita. Disebut demikian karena bodi si mobil terus-menerus”dibungkus” dengan stiker oleh pemiliknya.
Tidak terkecuali para pemilik itasha dan itasha yang tergabung dalam Komunitas Itasha Indonesia. Meskipun kadang muncul perasaan “kasihan” dengan mobil atau motornya, namun mereka mengaku bangga dan merasa keren ketika mengendarai kendaraan mereka.
Komunitas Itasha Indonesia ini terbentuk tahun 2012 lalu, dan sekarang sudah memiliki anggota sekitar 100 orang yang tersebar di beberapa kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan banyak lagi. Meskipun tak ada agenda khusus untuk gathering, tapi komunitas ini cukup sering ikut dalam event, seperti di Mega Toys Expo 2015 Sabtu kemarin.
Meskipun sempat diguyur hujan, sederet itasha dan itansha tetap berbaris rapi di halaman MGK Kemayoran. Di antara mobil yang hadir, ada satu yang paling mencolok. Itasha bergambar Hatsune Miku itu berada dalam pagar rantai. Usut punya usut, ternyata itasha ini adalah milik Mike, ketua Komunitas Itasha Indonesia. Pantas saja mendapat perlakuan khusus.
Itasha milik Mike ini umurnya sudah setahun. Mike mengaku telah menghabiskan sekitar 12 juta untuk memasan seluruh stikernya. “Kebetulan ini gambar dari teman di Jepang yang dibuat khusus untuk saya. Dan yang bikin mahal itu karena jenis stiker yang dipakai agak beda, plus ini ada tiga lapisan stiker.” jelas Mike. Tapi jumlah yang dikeluarkan rupanya tak sia-sia. Karena itasha milik Mike sempat mejeng selama AFAID13 dan ditandatangai oleh Danny Choo.
Walau demikian, mereka mengaku ternyata tak ada perawatan khusus untuk kendaran mereka. Bahkan Mike dan teman-temannya memakai itasha dan itansha ini sebagai tunggangan sehari-hari. “Kita sehari-hari ngendarain mobil ini, sih. Namanya kotor biasa, nanti tinggal dicuci. Ini juga ada baret-baret kecil.”