Komunitas peduli Penyu yang tergabung dalam Kelompok Pelestari Penyu Alun Utara Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu melepas Tukik (Anak Penyu) sebanyak 100 ekor di Pesisir Pantai Pekik Nyaring.
Tukik ini sendiri merupakan hasil budidaya yang telurnya didapat dari masyarakat setempat yang menemukan telur Penyu tersebut. Kemudian ditetaskan dalam sarang buatan selama 50 sampai 60 hari, selanjutnya baru bisa dilepaskan ke habitat asli (perairan laut).
“Setiap telur yang ditemukan masyarakat, kami tampung dengan dengan membeli Rp 8.000/butir. Kemudian telur tersebut masuk dalam tahap penetasan dalam ember besar diisi pasir yang tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah,” terang Pengelola Penakaran Penyu Alun Utara Zulkarnadi.
Adapun jenis Penyu yang dibudidayakan adalah jenis Penyu sisik, karena jenis Penyu ini banyak di temukan di kawasan pesisir pantai ini.
“Penyu ini bertelur bisa mencapai 125 butir dalam sekali singgah atau bertelur. Namun tidak semua telur dapat menetas dengan sempurna,” katanya.
Turut hadir dalam pelepasan Tukik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu Rinaldi. Pada kesempatan itu dia menyampaikan bahwa kegiatan ini termasuk salah satu program yang mendukung visi misi Gubernur Ridwan Mukti dalam bidang Kemaritiman.
“Pesan Gubernur untuk membantu nelayan sudah dijalankan dengan program ini. Nelayan punya penghasilan selain dari melaut dengan mengumpulkan telur penyu untuk dibudidaya,” kata Rinaldi.
Sumber: Nusantara Terkini