Kebudayaan Jepang di Indonesia memang sangat populer di kalangan anak muda. Mulai dari fashion, style rambut, musik J-Pop, pernak-pernik, kartun, dan banyak lagi. Nggak salah deh kalau Indonesia menjadi negara yang jumlah pelajar bahasa Jepangnya terbanyak nomor lima di dunia. Namun, meskipun sudah sedemikian dekat mengenal bahasa Jepang dan budayanya, untuk memahami tentang Jepang ternyata tak gampang.
Menyelami Kehidupan Orang Jepang
Teater ini berawal dari Japan Communication Club (JCC), sebuah lembaga pendidikan bahasa Jepang-Indonesia yang didirikan oleh ibu Kaikiri Sugako. Di JCC, orang Indonesia bisa belajar bahasa dan kebudayaan Jepang. Begitu pula sebalknya.
“Ketika ada festival Jepang di Jakarta pada tahun 2008, ibu Kaikiri mengumpulkan teman-teman mahasiswa dari UI, Unsada dan Unas untuk membuat sebuah drama musikal berbahasa Jepang. Tujurannya untukmemeriahkan festival itu. “
Namun, saat festival usai, para mahasiswa ini ketagihan, Mereka senang dengan teater dan drama musikal Jepang, “”Akhirnya, lanjut deh, teater Enjuku lantas resmi dibentuk tanggal 21 Januari 2009. Show pertama kita diadakan di GKJ (Gedung Kesenian Jakarta), judulnya Putri Kaguya,” tutur Salsabila ketua teater Enjuku.
Dalam kegiatan Enjuku, para anggota diajarkan mendalami akting, bagaimana berperan sebagai orang Jepang. Gaya bicara, karakter, tata cara dan kehidupan orang Jepang. Kita juga menggunakan bahasa Jepang. Kita menggelar drama 2-3 kali dalam sebulan, biasanya karena diundang untuk mengisi acara di festival-festival Jepang, atau acara kampus, dan lain-lain. Jadi kadang kita suka lembur latihan. Hahaa…Tapi seru banget kok, banyak ilmu dan manfaatnya. Sekarang kita jadi lancar berbahasa Jepang, dan jago akting,” ujar Salsa.
Disiplin Latihan
Di angkatan 2012 sekarang, Salsabila, atau yang akrab disapa Bila, mengaku, “ Sebenarnya jumlah anggota kita ada 96 orang. Tapi karena ada yang sibuk, mereka nggak hadir latihan dan sekarang tinggal 56 orang saja. Ini memang seleksi alam. Padahal latihan itu penting, soalnya kita harus tampil perfect. Apalagi yang nonton nanti juga banyak orang Jepang. Kalau dari awal sudah males, kan repot. Dari jumlah yang ada, mahasiswa Jepang yang belajar di Indonesia juga ikut gabung,” bebernya.
Sebagai ketua klub, Bila juga dekat dengan para anggota. “Aku dan teman-teman pengurus selalu berbaur dan saling berbagi dengan seluruh anggota. Baik yang lama maupun yang baru. Jadi kita tidak ada gap. Pengurus kan biasanya sok ngatur sama anggota baru. Tapi kita di sini saling menghargai saja satu sama lain. Sensei (Guru,-red.) Keikiri Sugako juga menerapkan sistem Horenso di teater Enjuku ini. Yang pada intinya, komunikasi itu penting, harus selalu diskusi, harus bisa menyampaikan informasi. Satu lagi, anggota tidak boleh telat hadir. Kalau tidak bisa hadir, kita harus kasih kabar, apa alasannya. Jika ada masalah, biasanya kita juga saling bantu. Kita kan punya teman banyak di sini,” jelasnya.
Fasih bahasa Jepang
Banyak manfaat yang bisa dipelajari dari teater. Bila sendiri merasakan perubahan yang dirasakannya. Mulai dari sikap, sampai teknik berbahasa Jepang. “Aku dulu sedikit pemalu. Namun setelah join, aku merasa lebih pede. Lebih bawel, mampu mengeluarkan pendapat, dan punya tanggung jawab. Selain itu, yang pasti kita juga jadi semakin lancar berbahasa Jepang. Soalnya dalam drama musikal ini, kita full berbahasa Jepajng, ” bebernya.
Bagi yang bermimpi ingin pergi ke Jepang, dari Enjuku juga bisa diandalkan. “Kita banyak punya teman dan networking. Jadi jika ada info beasiswa, atau apapun itu, kita bisa tahu. Alhamdulillah, tahun ini aku juga akan berangkat ke Jepang dari Enjuku untuk menghadiri undangan dari acara Sing Out Asia. Dream come true deh,” ungkapnya girang.
Ke depan, Bila berharap, teater Enjuku bisa semakin berkembang lagi. “Mimpi kita bersama adalah bisa tampil di Jepang. Ya semoga saja. Kita sekarang hanya menjalankan yang terbaik saja yang bisa kita lakukan. Meski belum ke Jepang, kita juga senang bisa jalan-jalan dan tampil diundang ke Yogya, Bandung, dan kota lainnya,” tutupnya.
Setiap tahun Enjuku membuka pendaftaran, penyeleksian serta audisi anggota baru yang ingin bergabung dan berkomitmen. Tidak ada pungutan biaya untuk gabung di Enjuku. “Yang penting dia berminat atau tertarik dengan kebudayaan Jepang dan dunia teater,’” tuturnya lagi. Para anggota harus mau mengikuti peraturan yang berlaku, diantaranya hadir latihan setiap Sabtu-Minggu.
Sumber: Eljohn News