MENDENGAR kabar terbakarnya ratusan pohon di wilayah hutan Dempo Pagaralam beberapa waktu yang lalu, komunitas budaya dan pecinta lingkungan yang tergabung dalam yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) cepat lakukan tindakan.
Komunitas yang terkenal dan tergabung di Yayasan Malaya ini menyumbang sekitar 1000 pohon untuk di tanam kembali di wilayah dan titik hutan yang gundul lantaran habis terbakar.
Ketua Umum Yayasan Malaya, Bhatara Malaya, melalui Mozza selaku Humas Malaya mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk merayakan Hari Bumi selain itu juga bertujuan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71.
“Apalagi, musim kemarau yang mulai melanda sehingga perlu adanya penanaman pohon. Pemberian bibit pohon diberikan kepada Forum Pencinta Alam (FORPA) Basemah di Pagaralam. Bersama mereka kita melakukan penanaman pohon pekan lalu,” kata Mozza.
Bibit pohon yang diberikan lanjut dia, semuanya termasuk pohon keras. Ada pohon durian, pohon mahoni, dan beberapa jenis lainnya. “Bibit Pohon-pohon ini merupakan pemberian dari Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel yang memang sering menjalin kerja sama dengan yayaan Malaya ketika ada aktifitas yang berkaitan dengan pelestarian alam dan lingkungan,” ucapnya.
Masih kata Mozza, bantuan bibit tersebut selanjutnya akan dimanfaatkan untuk program penghijauan di kawasan Gunung Dempo, Pagar Alam. “Kami berharap, dengan adanya program penghijauan ini, akan dapat mengembalikan hijaunya bumi. Selain itu, kestabilan ekosistem dan lingkungan hidup di kota Pagaralam dapat terus terpelihara,” harapnya.
Mozza mengungkapkan, komunitasnya sudah beberapa kali menggelar kegiatan serupa dan Palembang termasuk lokasi yang sudah pernah dijadikan tempat penanaman. “Ada beberapa kawasan perumahan yang mendapat pemberian bibit pohon cuma-cuma, salah satunya yang berlokasi di kawasan Jalan R Soekamto depan Palembang Trade Center (PTC) IT II Palembang,” tandasnya.
Kegiatan ini kata Mozza, akan terus dilanjutkan mengingat salah satu misi dari komunitas ini adalah menjaga kelestarian alam di wilayah Sumel.”Selain lingkungan, kita juga banyak bergerak di bidang budaya asli Sumsel,” tutupnya.
Sumber: Palembang Pos