Solidaritas Perempuan Kinasih: Akhiri Masa Langgeng Patriarki

Solidaritas Perempuan Kinäsih merupakan salah satu dari 11 komunitas Perserikatan Solidaritas Perempuan yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Solidaritas Perempuan Kinäsih lahir 10 Desember 1999 sebagai bagian dari perlawanan kaum perempuan terhadap segala bentuk diskriminasi dan kekerasan yang menimpa sebagian besar perempuan di seluruh dunia. Bagi SP Kinäsih, pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia merupakan landasan untuk terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur, damai dan sejahtera. Perbedaan-perbedaan latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan politik serta perbedaan biologis tidak seharusnya mengurangi/menghalangi pemenuhan akan hak azasi manusia setiap individu, karena pelanggaran/pengurangan terhadap pemenuhan hak azasi manusia itu merupakan kekuatan yang akan merusak kemanusiaan itu sendiri.

Oleh karena itu sangat penting untuk menegakkan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan mengusahakan hak-hak itu dilindungi oleh hukum diantara pelanggaran-pelanggaran hak-hak perempuan. Hal ini disebabkan terutama oleh sistem nilai patriarki yang mendasari struktur kekuasaan dan kemasyarakatan di Indonesia yang mengakibatkan dan memperpanjang kemiskinan ekonomi, politik,sosial budaya bagi perempuan.

Keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus berlangsung karena pada gilirannya akan menghambat proses demokratisasi di segala bidang kehidupan dan akan merugikan tidak saja bagi kaum perempuan tapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa persoalan ini tidak menjadi tanggungjawab kaum perempuan semata, tetapi merupakan tanggungjawab bersama laki-laki dan perempuan. Untuk itu maka diperlukan upaya-upaya sistematis untuk menciptakan suatu tatanan sosial yang demokratis, dengan prinsip-prinsip keadilan, berkesetaraan ekologis, menghargai pluralisme serta anti kekerasan dengan didasarkan pada sistem hubungan laki-laki dan perempuan yang setara dimana keduanya dapat berbagi akses dan kontrol atas sumber daya sosial, sumber daya alam, budaya, ekonomi dan politik secara adil.

sumber: Laman blog SP Kinasih