Tinta Pena, begitulah perkumpulan ini disebut. Terbentuk dari para mahasiswa yang kuliah di Jember, lantas perkumpulan ini mencoba ingin memberi manfaat bagi daerah asalnya, yakni Bondowoso.
Sabtu itu, ratusan siswa SMA yang tengah memakai seragam pramuka berduyun-duyun menuju GOR Pelita, Bondowoso. Mereka mengikuti Talk Show Merah-Putih dengan tema Bela Negara. Dengan semangat nasionalisme, mereka mengikuti berbagai materi bela negara itu. Mereka mendapat materi dari Dinas Pendidikan, dari TNI, dari Kepolisian sampai dari seorang motoivator.
Kegiatan itu bukanlah inisiatif dinas pendidikan, bukan juga kepolisian dan bukan dari TNI. Melainkan terinspirasi dari para pemuda yang tengah menempuh kuliah. Merekalah para mahasiswa asal Bondowoso yang sedang kuliah di Jember. “Ini kegiatan perdana kami, karena ingin memberi manfaat bagi daerah asal, kami lantas membentuk suatu perkumpulan,” ujar Taufik Hidayat, ketua komunitas Tinta Pena.
Kegiatan Talk Show itu merupakan kegiatan perdana. Mereka memilih tema tentang Bela Negara, karena ingin mengajak para calon pemimpin bangsa asal Bondowoso untuk bisa lebih mencintai negerinya. Namun sebelum kegiatan Talk Show, terlebih dahulu para pemuda ini road show ke berbagai sekolahan. “Kami mengadakan Road to School,” ucap Bagaskara Pramuhandita Narendra, salah seorang anggota komunitas.
Mengenai awal kali terbentuknya komunitas ini, Taufik menuturkan, komunitas Tinta Pena ini terbentuk pada Pebruari lali. Tepatnya pada 21 Pebruari. Inisiatornya ada sekitar 17 orang mahasiswa. Dalam sebuah diskusi kecil, mereka mengamati ada berbagai perkumpulan mahasiswa asal Bondowoso di berbagai kampus. “Seperti di Malang, Bogor, Yogyakarta dan banyak universitas lain, kenapa yang dekat tidak bisa,” tanyanya.
Dari pemikiran tersebut, lantas memunculkan ide untuk berbuat sesuatu. Dengan tujuan untuk membangkitkan semangat para pemuda Bondowoso, lantas ke 17 orang ini berunding. Akhirnya tercetus nama Tinta Pena.
Makna filosofisnya, adalah kontinuitas. Dimana Tinta adalah orang-orang yang ada dalam Forum Anak Daerah (Forda), sedangkan penanya adalah wadah. “Sehingga orang-orang asal Bondowoso yang sedang ada di Jember, diwadahi dalan satu wadah,” tutur mahasiswa Jurusan Manajemen ini.
Harapannya, dari filosofi itu, antara orang dan wadah bisa menyatu untuk terus menuliskan sejarah lewat berbagai kegiatan. Mereka berkomitmen untuk terus menorehkan ide-ide segar yang tanpa henti.
Para mahasiswa itu berasal dari jurusan, fakultas dan bahkan universitas berbeda. Ada yang dari Unej, IAIN, Poltek, STIE Mandala, Unmuh dan berbagai perguruan tinggi lainnya.
Namun mereka tidak ingin wadah itu hanya dihuni dengan 17 orang mahasiswa saja. Akhirnya dari satu-persatu anak ini mengajak anak lainnya. Sampai anggotanya sekitar 50 orang.
Dari awal terbentuk, tercetus ide untuk membuat kegiatan saat Agustus. Kebetulan pada bulan ini, adalah musim liburan para mahasiswa. Hasil musyawarah, mereka membuat kegiatan penguatan bela negara. Prosesnya, mereka merajut silaturrahmi dengan dinas pendidikan dan berbagai sekolahan. “Kebetulan dari berbagai anggota terdiri dari alumni sekolah yang bervariasi, akhirnya mereka mendapat tugas untuk berkomunikasi dengan sekolahnya,” jelas Bagas, alumnus SMAN 2 Bondowoso ini.
Setelah berkomunikasi, akhirnya terlaksana roadshow ke 30-an sekolah. Roadshow itu dijalani pada bulan Agustus. Mereka melakukan sosialisasi tentang Bela Negara. Setelah kegiatan perdana ini, komunitas Tinta pena ini akan melakukan kegiatan lain. Rencananya mereka akan mengajar di salah satu sekolah sebagai pengabdian.
Sumber: Radar Jember