Sekretaris Jenderal Ikatan Apoteker Indonesia Nofendri menyatakan setuju terhadap rencana pemerintah menutup apotek rakyat.
Ia menilai, keberadaan apotek rakyat tak sesuai lagi dengan tujuan awal pendiriannya.
“Menurut kami, keberadaan apotek rakyat sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita awal yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan tentang apotek rakyat,” ujar Nofendri, di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (15/9/2016).
“Maka kami sangat setuju sekali jika pemerintah mencabut Permenkes tentang apotek rakyat,” lanjut dia.
Awalnya, apotek rakyat didirikan untuk membantu program pemerintah menyediakan obat murah dan terjangkau bagi rakyat.
Namun, Nofendri menilai, pemerintah sudah berhasil menyediakan obat murah dan terjangkau bagi rakyat.
“Sekarang pemerintah sudah berhasil mengkampanyekan obat generik. Obat generik murah sekali dan bisa didapatkan di semua apotek sehingga keberadaan apotek rakyat tidak lagi strategis. Kami mendukung pemerintah,” ujar dia.
Selain itu, apotek rakyat juga kerap menjadi tempat peredaran obat-obat ilegal yang membahayakan.
Rencana penutupan apotek rakyat dibahas pada rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada hari ini.
Dalam rapat itu, turut hadir Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono, Kepala BPOM Penny Lukito, dan Direktur Prekusor dan Psikotropika BNN Brigjen Anjan Pramuka.
“Saya sudah meminta Kemenkes untuk merevisi bahkan membatalkan apotek rakyat yang diindikasikan kemudian tidak banyak manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Puan, seusai rapat koordinasi.
Sumber: Kompas