Komunitas #SaveSharks; Selamatkan Ribuan Hiu

Meski bermula dari cuitan di media sosial, Riyanni tak menyangka bahwa kepedulian masyarakat akan upaya perlindungan hiu terus meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah follower twitternya. Para pengikut ini juga antusias berdiskusi mengenai upaya pelestarian hiu di Indonesia.

“Kampanye melalui sosial media itu banyak keuntungannya, selain murah, penggunaan tagar juga bisa menghubungkan kita dengan orang lain yang memiliki fokus yang sama di berbagai titik baik di Indonesia maupun di Mancanegara,” tambahnya.

Terhitung, ratusan orang tergabung dalam komunitas Save Sharks Indonesia. Riyanni dan anggota komunitas yang digagasnya ini pun juga memiliki agenda rutin seperti kopi darat (kopdar) untuk membahas isu-isu terhangat yang berkaitan dengan penyelamatan ikan hiu.

Lewat komunitas ini pula, Riyanni banyak diundang ke berbagai negara sebagai pembicara. Suara komunitasnya ini pun mendesak pemerintah dalam merumuskan regulasi tentang perlindungan ikan hiu di Indonesia.

Dan tidak sia-sia, Ia berhasil mendorong pemerintah untuk membuat regulasi perlindungan hiu paus, pari manta, hiu yang mengandung, dan beberapa jenis hiu lainnya.

“Negara kita termasuk salah satu penghasil sirip hiu terbesar di dunia. Sayangnya dari sisi regulasi dan pelestarian, kita paling lambat. Kalau ngomongin ekonomi, pajak perdagangan ikan hiu juga sama dengan pajak ikan kering lainnya. Padahal hiu ini ikan kering termahal di dunia. Kenapa pajaknya tidak ditinggiin saja supaya jumlahnya tidak terlalu tereksploitasi,” ujar mantan presenter Jejak Petualang tersebut.

Jika Anda tertarik mengampanyekan hal yang sama, ikuti akun sosial media mereka di twitter @itong_hiu atau fanpage Facebook Save Sharks Indonesia.

Sumber: Suara.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *