Kampung yang belum tersentuh pembangunan, baik jalan dan pencahayaan ini bernama Kampung Cibuyutan, Desa Sukarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Letaknya yang berada di antara Gunung Sungging dan Gunung Langgar membuat kampung ini semakin terisolasi.
Berangkat dari hal tersebut, komunitas Selamat Morning Indonesia regional Bogor, Quis Daqu dan PPPA Bogor menyalurkan bantuan berupa daging qurban, sembako, peralatan salat, dan buku ke kampung tersebut, Selasa (13/9).
Perjalanan tim SMI dan PPPA Bogor menuju ke lokasi memakan waktu hampir 4 jam. Jalan yang penuh dengan bebatuan, beberapa jalan bahkan hanya bisa dilewati satu mobil, tak jarang tim harus bergantian jalan. Tidak hanya itu, di kanan dan kiri juga terdapat jurang. Namun demikian, hamparan sawah yang hijau dan gunung yang ada di samping kanan dan kiri menambah keseruan perjalanan.
Untuk menuju kampung Cibuyutan, tim masih harus berjalan kaki selama lebih kurang dua jam, melihat hal tersebut, akhirnya acara diadakan di kampung Cipicung yang letaknya lebih dekat. Madrasah Ibtidaiyah Miftahusolah menjadi tempat berlangsungnya acara ini.
Sekolah ini sendiri, menurut Tacim, sang Kepala Sekolah dan Penanggung jawab Yayasan Assualaimani berdiri tahun 1991. Ia mengaku di desa tersebut memang hanya ada dua sekolah, pertama di kampung Cipicung, kedua berada di kampung Cibuyutan.
Minimnya pendidikan dan keterbatasan sarana dan prasarana diakui Tacim menjadi hal yang paling ia sesali.
“Kita berjuang untuk meningkatkan sumber daya manusia yang bagus tapi kadang-kadang kita masih bersinggungan dengan keadaan, keadaan lingkungan, fasilitas yang masih kekurangan, untuk pendidikan ya susah sekali. Masih banyak rumah-rumah yang masih terpencil. Yang pertama kita sarankan adalah Alquran dan agama. Kita juga wajibkan untuk sarana pendidikan anak-anak agar tidak putus sekolah,” ungkapnya.
Bantuan semacam ini pun bukan yang pertama kali ada di kampungnya. Kampus-kampus seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pernah membuat Cibuyutan Bersedekah, Pertamina Bersedekah, dan komunitas pendaki gunung juga pernah memberikan bantuan.
“Alhamdulillah kita punya kenalan ke PPPA dan rencananya akan dibangun rumah tahfidz. Kita ingin mendidik anak-anak dengan Alquran, di sekolah kewajiban ada salat dhuha berjamaah,” kata Tacim.
Kedatangan tim SMI dan PPPA Bogor disambut oleh siswa, tokoh masyarakat dan warga sekitar. Acara dimulai dengan training One Day One Ayat (ODOA) yang diberikan oleh Miftahul Fajri. Warga sekitar mulai dari anak-anak, muda, tua ikut serta dalam training ODOA ini. Mereka juga sangat antusias menghafalkan surat, apalagi ketika diminta maju ke depan menyetorkan hafalannya, tanpa malu-malu mereka maju.
Nandang, koordinator dari SMI regional Bogor mengaku ia dan teman-teman SMI lainnya ingin sekali berbagi, apalagi momennya bersamaan dengan Idul Adha. Oleh karena itu, mereka bekoordinasi dengan PPPA Bogor membuat kegiatan ini.
“Ada niatan dari SMI untuk melakukan kegiatan baksos, lalu kami mendapat informasi ada tempat di Kabupaten Bogor bernama Cibuyutan yang masih termarjinalkan, dan kita survei ke lokasi dan memang keadaannya demikian, dekat dengan ibu kota tapi listrik belum masuk,” ujar Nandang.
Ditemui ditempat yang sama, Diki, Ketua PPPA Bogor mengatakan kalau ada 200 paket daging qurban yang dibagikan, di antaranya di Kampung Cipicung, Cibuyutan, dan Ciparingga.
“Alhamdulillah acara ini kerja sama antara PPPA Bogor dan SMI. Semoga manfaat dan berkah untuk semuanya,” kata Diki.
Terakhir, Tacim sangat berterima kasih kepada semua yang sudah terlibat dalam kegiatan ini. “Kita ucapkan alhamdulillah, terima kasih banget sama rekan-rekan yang sudah menghubungkan antara kita yang di desa dengan di kota. Setidaknya ada pencerahan gitu kehidupan di desa dan di kota,” ujarnya.
Sama halnya dengan Tacim, Nandang juga berharap kegiatan ini tidak menjadi yang terakhir dilakukan oleh teman-teman SMI regional Bogor.
“InsyaAllah kita masih wacana akan membuat satu tim yang akan melakukan kegiatan berkesinambungan, entah sebulan sekali atau bagaimana. Akan ada pelatihan mengaji dan mengaktifkan kegiatan di masjid ini,” tutupnya.