Nubie Japan Group; Padukan Unsur Jawa Dalam Cosplay

Cosplay atau costum player, bukan lagi hal baru di kalangan masyarakat. Terlebih bagi kaum muda yang menggemari anime, manga, action figure, tokusatsu, dan berbagai hal yang berbau Jepang.

Di setiap komunitas yang mewadahi para pecinta anime dan manga yang sering disebut juga otaku, cosplay menjadi salah satu hal yang tidak ketinggalan. Melului cosplay, mereka dapat memerankan tokoh idola dari serial manga, anime, bahkan hingga game sekalipun.

Nubie Japan Group, komunitas Jepang yang ada di Solo ini memiliki cara yang terbilang unik untuk menggabungkan unsur Jawa ke dalam cosplay yang mereka kenakan. Salah satunya adalah dengan menggunakan kain jarik.

“Waktu itu ada cosplay Kirito yang kita padukan dengan kain jarik. Selain itu saat perform pun terkadang kita menggabungkan backsound gamelan,” jelas salah seorang pengurus Nubie Japan Group, Yodi Samudra belum lama ini.

Penggabungan unsur Jawa ke dalam cosplay yang mereka gunakan bisa dikatakan sebagai bentuk pembatasan. Bukan pembatasan dalam berkarya, namun batasan bagi mereka supaya kecintaan terhadap anime, manga, dan hal lain yang berbau Jepang tidak berlebihan. Sehingga mereka masih mengingat dan menjaga budaya negeri sendiri.

Meski kerap disebut pula dengan komunitas pecinta Jepang, namun Yodi mengungkapkan, bahwa yang diangkat dari komunitasnya bukanlah budaya asli yang berkembang di negeri matahari terbit. Melainkan sebagai bentuk penyaluran dari hobi yang mereka miliki.

“Sebenarnya komunitas ini kita sebut juga hobi, bukanlah budaya asli Jepang, melainkan hanya kumpulan dari para penyuka hasil karya-karya orang Jepang. Seperti halnya manga, cosplay, anime, dan masih banyak lagi,” jelas Yodi.

Sedangkan kostum yang digunakan untuk cosplay, di Nubie Japan Group sendiri memiliki anggota yang memang membuka jasa pembuatan kostum dan asesoris untuk cosplay. Bahkan, terkadang kerap mendapatkan pesanan dari komunitas lain.

Komunitas yang kerap perform cosplay dan karbaret di beberapa eventbertemakan Jepang tersebut, Nubie Japan Group berdiri tanggal 2 Juli 2013. Hingga kini, komunitas ini telah memiliki anggota sebanyak 200 orang di jejaring sosial Facebook.

Sebagian anggota adalah warga negara Indonesia yang bekerja di Jepang. Tetapi untuk anggota yang aktif tidak lebih dari 50 orang. “Kalau waktu eventkadang sampai 50 orang. Tapi saat gathering sekitar 20 hingga 30 orang,” jelas Yodi.

Sebagai salah satu pengurus, Yodi berharap ke depan akan semakin banyak lagi penggemar anime, manga, game, dan segala hal yang berbau Jepang bergabung dengan Nubie Japan Group.

Sumber: Joglosemar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *