Komunitas Railfans Daops 9 Jember Gelar Sosialisasi Perlintasan Palang Pintu Kereta Api

Tiga puluhan pemuda dan pelajar pecinta kereta api yang tergabung dalam Komunitas Railfans Daops 9 Jember, menutup Jalan raya Panglima Sudirman di Kota Probolinggo. Aksi penutupan yang dilakukan pada Minggu (2/10/2016) sekitar pukul 09.30 WIB itu untuk mengingatkan para pengendara agar jangan menerobos pintu perlintasan KA.

Itu adalah salah satu cara komunitas yang diketuai Kevin Jonathan ini melakukan sosialisasi terhadap pengendara dan pengguna jalan. Mereka menghadang jalur Panglima Sudirman di dua arah, yakni timur dan barat, dengan membentangkan spanduk bertuliskan, Sosialisasi Perlintasan Palang Pintu KA. Sayangi Nyawa Anda, Jangan Terobos Palang Pintu. Sementara yang lainnya membawa foto berukuran besar bertuliskan kalimat yang sama.

Mereka juga menghadang atau menutup dengan cara berbaris di jalur kanan yang tidak ada palang pintunya dan biasa dipakai pengendara menerobos, sebelum kereta api lewat. Mereka melakukan sosialisasi dan terjun ke jalan raya, saat kereta api hendak lewat. Disaat palang pintu diturunkan itulah, anggota komunitas tersebut, membentangkan banner atau spanduk yang dibawanya.

Menurut Kevin, sosialisasi dilakukan untuk mengingatkan para pengendara atau pejalan kaki agar tidak menerobos jalur yang sudah ditutup aksesnya oleh petugas pintu KA. Mengingatkan pengguna jalan menurutnya adalah penting. Sebab terkadang pengendara tidak ingin antri berlama-lama. Mereka ingin cepat sampai di rumah atau tujuan dengan menerobos palang pintu. “Apapun alasannya, itu tidak boleh. Berbahaya bagi dirinya sendiri,” tandasnya.

Dijelaskan, aksi seperti itu tidak hanya dilakukan di Kota Probolinggo. Komunitasnya yang terseber di wilayah kota/Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Jember dan banyuwangi, juga melakukan hal yang sama. Dengan cara bersosialisasi demikian, diharapkan angka kecelakaan KA dari tahun ke tahun menurun. “Angka kecelakaan KA dari tahun ke tahun menurun,” katanya tanpa menyebut besaran angkanya.

Kevin, yang masih tercatat sebagai siswa SMK Mater Dei Kota Probolinggo ini mnenyebut, tidak hanya kegiatan seperti itu yang dilakukan komunitasnya. Kegiatan seperti mencuci loko pernah dilakukan di beberapa stasiun KA.

Sementara itu, Lukman Humas KA Probolinggo, juga berharap sdemikian. Hanya saja ia mengingatkan pengguna jalan yang lewat di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, lebih berhati-hati. “Untuk melindungi pengguna jalan, sudah dipasang lima rambu peringatan sebelum perlintasan. Makanya lima rambu itu harus diperhatikan ditaati,” terangnya.

Sumber: Sketsa Jatim

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *