Komunitas Wartawan “toak” Jaga Sungai dengan Gerakan Sejuta Bibit Ikan

Bersenda gurau merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan. Apalagi bersama sahabat lama seperjuangan yang dikemas dalam kegiatan sosial. Itulah yang dilakukan para mantan jurnalis handal di Lobar.

Sebut saja para tokoh yang kini mengemban jabatan penting dilingkup pemerintahan. Ada H Lalu Gita Aryadi, Mahfud Ahmad, HL Wirakarme, H Ikrom, H Lalu Saswadi, dan tokoh lainnya. Mereka melepas 4.000 bibit ikan di sejumlah sungai di Lobar pada Minggu (2/10).

Disebut sesepuh jurnalis, belum juga. Lantaran usia mereka masih tangguh untuk beraktivitas. Tapi, secara profesi, mereka memang tepat disebut sebagai tokoh, lantaran pernah menjadi jurnalis di era tahun 1980. Gerakan menebar bibit ikan itu digagas oleh komunitas wartawan “toak” dan penggiat komunikasi di NTB.

“Kegiatan ini bertujuan melestarikan lingkungan terutama perairan di wilayah NTB,” ujar H  Erpani Sayuti, koordinator acara, kemarin (3/10).

Komunitas wartawan “toak” merupakan kumpulan para jurnalis di NTB yang hingga kini masih eksis. Mereka terus menjalin komunikasi dengan memanfaatkan media sosial.

Bukan sekadar melepas ikan lantas selesai begitu saja. Ternyata gerakan sejuta bibit ikan itu merupakan bentuk sindiran dan upaya menyelamatkan sungai di NTB.

Pesan yang disampaikan adalah mari jaga sungai agar ikan tetap hidup dan terus menetas. Tidak mengotori sungai dengan sampah, dan selalu menjaga kelestarian lingkungan. Gerakan serupa sebelumnya sudah dilakukan di beberapa tempat di Pulau Lombok.

Kelompok ini sudah melepas 44 ribu bibit ikan di Lombok Tengah. Lokasinya di dua tempat yakni di Wadum Muncan 9.000 ekor dan di Dam Pengga 35.000 ekor.

Sementara di wilayah Mataram dan Lombok Barat masing masing 6.000 ekor di Sungai Jangkuk Mataram dan 4.000 ekor di Sungai Meninting Lombok Barat. Juga 4.000  ekor di sungai dodokan Lobar. “Total bibit yang dilepas hingga hari ini sebanyak 58.000 bibit ikan,” ujarnya.

H Bochri Rachman, salahsatu tokoh jurnalis mengatakan, aksi ini bertujuan memberikan contoh bagi anak cucu akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Baginya, siapapun bisa melepas bibit ikan, kapan pun, dan di mana pun. Tapi, yang terpenting ada kemauan.

Gerakan sejuta bibit ikan ini akan terus berlanjut. Bahkan, kedepannya, gerakan sejuta bibit ikan ini diharapkan mampu mengubah pola pandang masyarakat mengenai sungai. Tidak lagi menyebar putas atau menggunakan seterum ikan karena berdampak negatif.

“Kami mengajak semua masyarakat untuk melestarikan alam dan lingkungan dengan berpartisipasi dalam gerakan sejuta bibit ikan,” ungkap Bochri.

Sumber: Lombok Post

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *