Sahabat Bangsal; Komunitas Penghibur Anak-anak Pasien Kanker

Sahabat Bangsal Anak terbentuk untuk menghibur dan mengabulkan keinginan pasien anak, khususnya anak penderita kanker yang sedang bergelut dengan nyawanya..

Relawan SABA/ Foto-foto:DokYayasan Sahabat Bangsal Anak (SABA) merupakan komunitas pemerhati pasien anak di rumah sakit. Komunitas ini didirikan oleh 10 orang relawan yang berpengalaman dan berdedikasi didalam kemanusiaan.

Menurut Benny Junito, Ketua SABA, sebelum SABA terbentuk, para pendirinya juga sudah lama berkecimpung dalam kegiatan sosial. Khususnya, pemerhati anak-anak kanker di rumah sakit Dharmais.

Para pengurus SABA juga memiliki keluarga yang menderita kanker dan berasal dari berbagai macam profesi. ”Ada ibu rumah tangga, karyawan, dan kerja di bidang kesehatan,” jelas Benny.

“Kalau saya awalnya diajak teman, waktu itu kebertulan ada acara yang melibatkan anak-anak kanker. Kegiatan ini menurut saya banyak energi positifnya, anak-anak ini luar biasa,”aku Benny.

Ia menambahkan, SABA merupakan komunitas yang peduli dengan pasien anak yang sangat membutuhkan fasilitas, agar mereka tetap dapat menyalurkan rasa bahagia. Dan, rasa ingin bermain walaupun mereka dalam perawatan.

“SABA hadir untuk memberikan hak bermain pada pasien anak. SABA hadir untuk memberikan penghiburan pada pasien anak, SABA hadir untuk mendengarkan semua keluh dan kesah pasien anak dan orang tuanya, SABA hadir untuk memberikan rasa nyaman pada pasien anak. Agar jiwa yang sehat dapat dipelihara dan dikembangkan, dan SABA hadir sebagai Sahabat Pasien Anak dan orang tuanya,” jelas Benny menuturkan.

Namun, kehadiran SABA , bukan untuk memberikan dukungan finansial. Tapi, mendukung secara moril.

“Kita nggak ke pengobatan, kita fokus ke hiburan. Tapi, secara pribadi boleh-boleh aja membantu pengobatan,” ucapnya.

Terlibat dan Menghibur

Relawan bersama anak penderita kankerKegiatan SABA yang baru berjalan satu tahun ini adalah melakukan kunjungan-kunjungan kepada para pasien anak di berbagai rumah sakit. Tidak hanya di Jakarta, tapi juga Bandung (RS. Hasan Sadikin) dan Surabaya (DR.Soetomo).

Di rumah sakit, para relawan SABA tidak hanya menghibur, tapi juga memberikan hadiah, khususnya hal-hal yang disukai oleh anak-anak. “Jadi, terlebih dahulu, kami bertanya apa yang anak inginkan. Karena kalau tidak bertanya dulu, kita takut mereka tidak suka,” ucap Benny.

SABA berusaha mengabulkan keinginan pasien anak, baik itu mainan favorit, ketemu sang idola, atau merayakan ulang tahun. Benny menceritakan,”Pernah ada anak kanker yang hobi bola, awalnya ingin main bola karena sakit, jadi tidak bisa. Akhirnya, saya tanya pemain bola yang disukainya, ia ingin bertemu Safee Sali (pemain Malaysia), setelah teman saya men-tweet ke Safi, direspon tuh, dan Safee datang menemui anak tersebut.”

Para Relawan SABA mendekorasi ruang bangsal rumah sakitTidak hanya mengabulkan keinginannya, pasien anak-anak juga dihibur oleh para seniman, selebritis.  “Pada dasarnya kita menghibur anak. Tujuan intinya  sih berbagi keceriaan,” ungkapnya

SABA juga memberikan sumbangan berupa buku-buku sebagai pelengkap di perpustakaan rumah sakit. Kemudian, juga melakukan rekreasi di luar rumah sakit seperti menonton bersama, mengikuti kegiatan anak anak dan lain lain.

“Dan juga mendekorasi dan renovasi bangsal anak agar lebih ceria dan bernuansa dunia anak anak,” ia menambahkan.

Apa yang dilakukan SABA, selain menghibur pasien anak. Juga sekaligus menghibur para orang tua pasien dari kesedihan. Maupun kejenuhan selama menemani anaknya yang sakit kanker dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.

Benny mengungkapkan,“Kadang mereka terhibur, kadang para orang tua curhat ke relawan, khususnya relawan perempuan. Kalau ada kegiatan juga kita ajak,” jelas Benny.

Kedepannya, SABA ingin memperluas kepedulian mereka tidak hanya kepada pasien anak di rumah sakit. Tapi, juga kepada anak-anak jalanan. “Anak jalanan baru mau, saya sudah survey ke beberapa tempat  kelas belajar anak jalanan, kita ikut ngajar,” tandasnya.

Sumber: TNOL

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *