CD Bethesda: Dukung Pembentukan Masyarakat Yang Makmur, Sehat, dan Mandiri

CD Bethesda berdiri pada tahun 1974, di mana berdirinya lembaga ini dideklarasikan pada Rapat Rencana Kerja Yakkum setelah ditetapkan bahwa masing – masing unit Yakkum harus menyebarkan pelayanan mereka lebih komprehensif melalui usaha pengembangan kesehatan, untuk melayani masyarakat yang tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan sebelumnya. CD RS Bethesda memulai aktivitas pertamanya dengan membangun Pusat Pengembangan Desa di Tamanmartani, Yogyakarta dan menyelenggarakan program pelatihan pertanian; yang diberi tema “Program Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Desa”. Program yang ditujukan untuk masyarakat dalam pembasmian hama tanaman di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Sejak tahun 1979, CD Bethesda mulai menentukan langkah strategisnya sebagai lembaga pelayanan kesehatan secara holistik, untuk mendukung pembentukan masyarakat yang makmur, sehat dan mandiri. Hal ini muncul sebagai hasil refleksi CD Bethesda pada waktu itu, dan diinspirasi oleh Deklarasi Alma Ata, menyebutkan tentang Pelayanan Kesehatan Primer oleh WHO-Unicef pada tahun 1978 dan kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan holistik. Kami sadar bahwa “Pelayanan yang dilakukan oleh CD Bethesda bukan pelayanan holistik, jadi harus dirubah dan diintegrasikan dengan pelayanan rumah sakit.” (testimoni drg. Paulus , Rumah Sakit Tanpa Dinding, hal. 8).
Sejak saat itu, CD Bethesda menjalankan mandat RS Tanpa Dinding dengan menempatkan strategi sebagai lembaga pelayanan kesehatan holistik dan primer sampai dengan sekarang ini.  Pada awal pendiriannya sampai dengan tahun 1986, CD Bethesda dipimpin oleh drg. Paulus H. Santosa, kemudian dr. Guno Samekto dan sebagai koordinator operasional Drs. Widodo HS (1986 – 1991), Sigit Wijayanta,SH,M.Kes,Ph.D (1991-2001), Drs. Andreas Subiyono (2001-2004), dr. Sugiyanto, Sp.S, M.Kes, Ph.D (2004 – 2005), dan  Paula Hartyastuti, S.S (2005-sekarang).
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *