EGSA UGM: Pelopor Kegiatan-Kegiatan Mahasiswa Geografi UGM

EGSA atau Environmental Geography Student Association didirikan pada 9 Mei 2007. Pembentukan organisasi ini bermula dari adanya restrukturisasi program studi dan jurusan di Fakultas Geografi UGM sehingga diputuskan bahwaJurusan Geografi Fisik (mencakup Prodi Geografi serta Prodi Geografi Fisik dan Lingkungan) dan Jurusan Geografi Manusia (mencakup Prodi Geografi Manusia) diintegrasikan melalui penggabungan menjadi Jurusan Geografi Lingkungan. Alasan yang mendasari integrasi ketiga program studi tersebut adalah upaya efisiensi dan tuntutan kebutuhan dunia kerja yang semakin ketat. Selain itu, penggabungan prodi juga diharapkan dapat menghasilkan lulusan Jurusan Geografi Lingkungan dengan pemahaman yang lebih komprehensif.

Geografi Lingkungan merupakan jurusan di Fakultas Geografi UGM dengan satu program studi, yaitu Geografi dan Ilmu lingkungan. Jurusan dan program studi ini  resmi dibentuk pada tahun 2007. Pembentukan jurusan tersebut menyebabkan adanya perubahan pada Himpunan Hahasiswa Jurusan Geografi Fisik dan Geografi Manusia. Dua HMJ yang ada dari kedua jurusan tersebut, yaitu Forum Komunikasi Mahasiswa Geografi Manusia (FORKOMA GEMAN) dan Forum Mahasiswa Geografi Fisik (FORMAGEF), selanjutnya juga dilebur menjadi satu HMJ baru. Peleburan kedua HMJ tersebut bermula dari inisiatif  pengurus Jurusan Geografi Lingkungan yang memfasilitasi pembentukan HMJ baru untuk jurusan Geografi Lingkungan.

Berlandaskan atas rasa kepedulian, dikumpulkanlah tiga delegasi dari ketiga program studi yang ada sebelumnya untuk menjadi panitia Adhoc. Delegasi dari Prodi Geografi Manusia ialah Rajib Kahfif A., Sakti Hendra P., dan Samudra Ivan S.; sedangkan delegasi dari Prodi Geografi ialah Guruh Samodra, Fara Dwi Sakti Kartika, dan Masita D. M. Manessa; dan delegasi dari Prodi GEFL adalah Yudha Dharma Taufik, Ridzal Syahrozi, dan Ardhian Isfamhari. Delegasi ini bertugas untuk menyusun sebuah HMJ baru selama satu bulan. Sidang Umum pada 9 Mei 2007 menetapkan bahwa Environmental Geography Student Association (EGSA) resmi berdiri sebagai Himpunan Mahasiswa Jurusan Geografi Lingkungan. Ketua pertamanya ialah Idam Hairully Umam, mahasiswa Geografi Fisik angkatan 2005. Setelah terbentuk kepengurusan, anggota panitia Adhoc ditetapkan menjadi dewan penasehat.

Sidang Umum pada 9 Mei 2007 juga menetapkan logo untuk EGSA. Makna di balik lambang EGSA tak lepas dari sejarah berdirinya organisasi tersebut. Adanya tiga program studi yang bergabung menjadikan lambang EGSA berbentuk tiga pasang tangan yang menyangga sebuah bola bumi. Hal ini bermakna harapan supaya  masing-masing program studi yang diintegrasikan dapat bersatu. Sedangkan bola bumi yang ditopang oleh ketiga pasang tangan menunjukkan bahwa mahasiswa Geografi Lingkungan adalah mahasiswa yang dapat mengelola maupun melestarikan bumi dengan cara yang bersahabat.

Awalnya, EGSA dimulai oleh beberapa pengurus harian yang beranggotakan 19 mahasiswa. Masa kepengurusan EGSA berlaku selama satu tahun dan berganti di tahun berikutnya. Kepemimpinan pengurus EGSA selanjutnya dijalankan oleh Desty (2008), Ahmad Cahyadi (2009), Henky Nugraha (2010), Aziz Ramdhani (2011), Muhammad Ngainul Malawani (2012), Zulhan Effendy (2013), Ahmad Rif’an Khoirul Lisan (2014), dan Afid Nur Kholis (2015). Seiring berjalannya waktu, EGSA berperan menjadi wadah yang menghimpun seluruh mahasiswa GEL baik dari sisi akademis maupun non akademis. EGSA juga kian meraih perhatian dari mahasiswa GEL yang menjadi anggota dari HMJ ini.

Kiprah EGSA sebagai salah satu himpunan mahasiswa jurusan di Fakultas Geografi telah menghasilkan banyak karya dan prestasi, serta menjadi pelopor banyak kegiatan mahasiswa. Beberapa kegiatan EGSA yang menuai reaksi positif dari mahasiswa Fakultas Geografi antara lain EGSA Fair, Ekspedisi Geografi, Envi Camp, Desa Mitra, Pemira EGSA, dan Kunjungan Instansi.

Sumber: Laman EGSA UGM

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *