Komunitas Vespa Scooter Toboali (STOB); Gerakkan Perpustakaan Jalanan

Perpustakaan Jalanan yang digerakkan oleh komunitas vespa Scooter Toboali (STOB) ramai dikunjungi, khususnya para anak muda saat melintas di depan Gedung Nasional Toboali. Selain ramai dikunjungi oleh anak muda, banyak juga masyarakat yang menyempatkan waktu mengunjungi perpustakaan tersebut.

Sekretaris STOB Agam Primadi mengungkapkan, perpustakaan jalanan ini buka setiap weekend, yakni Sabtu-Minggu sore sampai pengunjung puas membaca. Fasilitas pustaka bagi masyarakat giat dimulai sejak 21 April yang lalu. Meski belum begitu maksimal, menurutnya, satu persatu pembaca berkunjung mulai datang untuk sekadar membaca dan berdiskusi di sini sehingga selalu ramai, selain memang lokasi ini sangat strategis di pinggir jalan.
“Seluruh buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Tujuan kami membuat perpus jalanan ini untuk mengajak masyarakat agar lebih giat membaca buku,” ucap Sekretaris STOP, Agam kepada Radar Bangka, Minggu (1/5).
Pria lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menjelaskan, seluruh buku yang disediakan dalam perpustakaan “Vespa Pustaka” ini merupakan sumbangkan dari masyarakat. Meski ada juga yang sifatnya dipinjamkan. Pihaknya, sangat berharap bantuan dari semua pihak yang ingi membantu melengkapi fasilitas ini, bisa berupa buku maupun rak buku. “Kita siap menjemput bantuan itu ke rumah warga,” katanya.

Tidak hanya itu pria yang hobi menulis ini juga mengatakan kenapa komunitasnya memajang buku di pinggiran jalan, itu dilakukan bukan tanpa alasan, karena selama ini pemerintah daerah juga belum menyediakan ruang khusus untuk membaca buku.

“Belum adanya perpustakaan Kota, sehingga akses buku sangat sulit untuk di dapatkan. Kehadiran perpustakan jalanan vespa pustaka adalah untuk mencoba membuka akses buku kepada semua elemen masyarakat ter khusus pemuda,”ujar pria yang hobi berorganisasi ini

Kegiatan yang positif ini, menurut pria yang juga pegiat di Rumah Baca Komunitas saat Ia di Yogyakarta tersebut sangatlah penting, hal ini diketahui bahwa pemuda di Bangka Selatan saat ini bisa dikatakan kurang hobi dengan membaca buku. Untuk itu menurut Agam, alasan Komunitasnya mengkampanyekan kegiatan ayo gemar membaca.

“Kita hanya mengajak pemuda dan masyarakat untuk gemar membaca, karena dengan membaca kita akan tahu isi dunia, kita akan tahu arti kehidupan, kita juga akan tahu bagaimana meraih kesuksesan,”ujar Agam.

Sementara itu, Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Basel Erwandi mengaku, dirinya salah satu pengunjung perpustakaan jalanan tersebut. Dirinya sangat apresiasi kegiatan positif ini, apalagi kedepan bisa dibuatkan di taman-taman yang menyediakan suasana sejuk sebagai inovasi untuk menumbuhkan gemar baca.
“Pemuda memang harus seperti ini, melahirkan gagasan gagasan kreatif dan bermanfaat. Jadikan membaca sebagai kebutuhan pokok, saya sangat apresiasi. Semoga masyarakat yang lain juga mendukung gerakan literasi seperti ini,” ujar Erwandi
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *