Bosan lari rute biasa menjadi alasan utama berdirinya komunitas Trail Maniak. Dengan latihan yang sedikit berbeda, mereka membidik catatan waktu bagus di ajang Jakarta International 10K.
Komunitas Trail Maniak merupakan penggemar olahraga lari lintas alam. Mereka biasa berkumpul setiap hari Rabu di GOR Soemantri Brodjonegoro. Latihan di mulai pada pukul 18.00 WIB hingga selesai.
Rabu (6/5/2015) lalu, Trail Maniak juga melakukan kegiatan rutin seperti biasanya. Aktivitas lari menjadi menu pertama. Usai itu biasanya ada dua agenda lain dari klub lari yang berdiri sejak tahun lalu itu.
Melatih keseimbangan dengan slack line, serta membentuk otot tubuh bagian atas dengan melakukan panjat dinding.
Berjalan di atas slack line ini dilakukan untuk melatih keseimbangan dan juga fokus dari seorang pelari. Founder Trail Mania Budi Cahyono pun menjelaskan beberapa fungsi latihan yang dilakukan.
“Slack line fungsi untuk melatih keseimbangan. Kalau kita lagi lari downhill,biasa lari di atas batu. Dengan latihan ini, badan kita bakal lebih seimbang. Dengan balance yang semakin bagus, maka larinya juga menjadi lebih cepat,” kata Budi.
“Kalau rock climbing diperlukan saat medan trail yang agak sedikit vertikal. Itu juga untuk melatih otot-otot atas. Meski otot bawah yang dilatih, otot atas juga perlu,” imbuhnya.
Salah satu anggota Trail Maniak Eni Rosita mengungkapkan bahwa ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan seseorang agar bisa melakukan lari lintas alam. Pelari yang naik podium di nomor 21K ajang Gede Pangrango Marathon itu juga memberikan sedikit tips untuk melakukan lari lintas alam.
“Susah penyesuaiannya, napas dan dengkul. Medannya seperti apa juga belum tahu. Lebih rentan cedera, apalagi kalau treknya berbatu-batu,” tutur Eni.
“Kalau mau nyobain lari trail, yang penting fun dulu. Jangan mikirin apa-apa, medannya berat atau apa,” imbuhnya.
Biasa dengan rute lari yang lebih ekstrim, beberapa anggota Trail Maniak pun disebut membidik catatan waktu bagus di ajang Jakarta 10K yang akan berlangsung pada 31 Mei mendatang.
“Untuk 10K, beberapa teman sudah ada target. Ada yang ingin mencatatkan waktu di bawah 50 menit. Kalau juara masih belum,” kata Budi.
Untuk acara Community Expo, Trail Maniak bakalan mempersiapkan booth mereka untuk lebih memperkenalkan olahraga lari lintas alam. Mereka berencana memasang slack line guna menguji keseimbangan para pelari.
“Di Community Expo, kami akan mencoba untuk memasang slack line. Walau tempatnya di floor, kami bisa buatkan meski tidak panjang. Kami juga sekalian bisa memperkenalkan komunitas Trail Maniak,” ujar Budi.
“Trail ini tak cuma sekadar berolahraga, tapi sekaligus bertualang, kami akan mencoba untuk memperkenalkan,” tambahnya.
Community Expo pertama kali digelar pada perhelatan Jakarta 10K pada 31 Mei mendatang. Misinya, untuk memperkenalkan komunitas kepada masyarakat, agar lebih mudah untuk mencari bergabung dengan komunitas lari terdekat dengan tempat tinggal.
Selain Community Expo, gelaran ke-12 Jakarta International 10K juga akan menggunakan rute baru. Start akan dimulai dari silang barat daya Monas, menuju ke jalan Budi Kemuliaan, jalan Abdul Muis, jalan Gajah Mada, lalu berputar di Glodok, menyusuri jalan Hayam Wuruk, jalan Medan Merdeka Barat lewat kantor RRI, dan finis kembali di Monas.
Sumber: Detik Sport