Aksi Komunitas Jempol Banyuwangi, Pulang Kampung Untuk Membangun Pendidikan

sumber foto : detik.com

sumber foto : detik.com

Sejak awal tahun 2016 ini puluhan sarjana asal Banyuwangi mengabdikan diri pada pendidikan. Mereka tergabung dalam suatu wadah yang diberi nama komunitas Jempol Banyuwangi.
Komunitas Jempol pertama kali berdiri pada awal tahun 2016 oleh sekelompok mahasiswa Banyuwangi yang bersekolah di beberapa perguruan tinggi di luar kota. Terdorong oleh keinginan untuk melakukan satu gerakan mereka memilih jalur pendidikan.
“Kita konsen pada pendidikan anak-anak di Banyuwangi. Awalnya kita memang sudah lama ngumpul, dulu namanya ikatan pelajar Banyuwangi. Setelah selesai kuliah, kita pulang ke Banyuwangi ingin mengabdikan diri,” kata ketua Komunitas Jempol, Sabtu (5/11/2016).
Erwin menjelaskan sejumlah kegiatan terus digalakkan kelompok dengan anggota mahasiswa hingga lulusan perguruan tinggi itu. Mereka juga giat menggalang dana dari sejumlah donatur untuk memberikan beasiswa kepada siswa SD di Banyuwangi.
“Kita juga ada kampanye donasi buku, buku bacaan jadi kami menerima buku untuk nanti kami sumbangkan ke sekolah-sekolah di Banyuwangi,” ujar Erwin.
Selain donasi buku, lanjut Erwin, setiap satu bulan komunitas jempol akan mengunjungi sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi melalui ekstrakurikuler bagi siswa. “Yang pasti satu bulan sekali itu namanya Jempol goes to school,” ujarnya.
Pada Sabtu (5/11) komunitas Jempol menyambangi sebuah sekolah dasar di daerah Kalipuro, Banyuwangi. Mereka berbagi cerita dan motivasi dengan siswa SDN 3 Pesucen yang tampak antusias mengikuti paparan yang diberikan ‘kakak’ mereka.
Nama komunitas Jempol sendiri diambil dari simbol kebaikan yang sering dilakukan dengan mengacungkan jari jempol. Mereka juga menyiapkan satu konsep beasiswa bagi pelajar yang sekiranya perlu biaya tambahan untuk melanjutkan pendidikan.
“Kita punya namanya beasiswa lintang-ulan. Jadi setiap satu anggota menjadi ‘kakak’ untuk satu orang ‘adik’. Kemudian kita sebagai kakak akan menjadi penghubung antara adik kita dan seorang donatur. Jadi one student one donatur,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu.
Saat ini komunitas jempol mempunyai anggota sekitar 50 orang yang terdiri dari sarjana dengan berbagai latar belakang pendidikan. Selain itu, sejumlah mahasiswa dan relawan lainnya juga tergerak untuk menyebarkan kebaikan lewat pendidikan di desa-desa.

sumber : detik.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *