Jambi Blues Society: Komunitas Musik Blues-nya Anak Muda Jambi

Musik adalah magnet. Kebutuhan atasnya hampir serupa makan minum dan sandang. Terlebih bagi masyarakat perkotaan.

Musik kini bahkan dijadikan salah satu strategi promosi oleh pengusaha cafe dan resto di kota Jambi untuk mempromosikan bidang usahanya.

Genre (aliran) musik seperti pop, rock dan jazz saat ini merupakan jenis musik yang paling mudah di jumpai oleh masyarakat jika berkunjung ke beberapa cafe dan resto yang ada. Namun seakan tak ingin terlihat sama, sekelompok anak muda yang menamai diri mereka Jambi Blues Society (JBS) hadir dengan warna musik berbeda

Berawal dari hobi mendengar musik hingga mendalami salah satu genre yang tak lazim ini, sekelompok anak muda asal kota Jambi ini berkumpul dan membuat wadah atau yang biasa mereka sebut komunitas musik blues.

Agus Trisno salah satu pendiri komunitas ini sekaligus ketua Jambi Blues Society yang ditemui IMCNews.id di salah satu cafe mengatakan hobinya terhadap musik blues berawal dari keisengan mencari lagu baru untuk menambah wawasan.

“Saya suka musik dan hobi main musik juga, awalnya itu searching lagu untuk nambah referensi, gak sengaja nemu lagu blues waktu itu Little Wing lagunya Jimmi Hendrix, sulit tapi penasaran dengan jenis musiknya jadi cari cari lagu lain yang sejenis sampai akhirnya jadi ketergantungan dengan blues,” ujarnya.

Blues sendiri menurut Agus merupakan musik yang pada umum nya sama seperti pop,rock dan jazz hanya saja perkembangannya di kota jambi  saat ini belum begitu mewabah.

“Sama sih, kan tiap musik itu punya ciri khas masing masing, mulai dari gaya mainnya, skill musiknya hingga fashion, nah untuk di Jambi sendiri itu yang belum berkembang pesat, masih suka di bilang musik orang tua” tambahnya sambil tertawa.

Jambi Blues Society berdiri sejak 22 juni 2014 dan saat ini memiliki 20 orang anggota yang rata rata masih berumur 18 hingga 30 tahun dan kerap ikut unjuk gigi meramaikan panggung musik yang ada di Kota Jambi.

“Anggota kita itu ada sekitar 20 orang, rata rata masih muda dan teman ngeband, kita sering sih di undang perform gitu di acara acara musik tapi ya itulah, nama nya juga memperkenalkan hal yang beda jadi tantangan nya banyak, makanya kita ngajakin gabung itu berawal dari temen deket dulu, kita kasih mereka musik blues dan rata rata habis itu suka blues dan mereka gabung dengan komunitas kita” lanjutnya.

Selain di jambi, JBS juga mengikuti beberapa event musik di kota lain seperti Palembang, lampung bahkan hingga Jakarta.

“Kita di Jambi masih belum nemuin event blues yang di buat anak muda Jambi makanya pernah ada event di Jakarta sama Palembang kita berangkat kesana,” ungkapnya.

Saat ditanyai soal perkembangan musik di Kota Jambi, Agus mengatakan saat ini untuk genre musik tertentu masih menjadi minoritas dan harus lebih giat lagi membuat karya dan unjuk gigi agar dapat di kenal dan di terima oleh masyarakat Kota Jambi.

“Nama nya juga main musik yang masih baru di telinga masyarakat ya sulit sih, harus pede aja intinya, kalau temen temen musisi jambi sih pasti udah paham dengan genre ini cuma masyarakat umum masih banyak yang belum suka jadi wajar aja lah, yang penting untuk temen temen harus terus main, terus bikin karya, jangan down aja lah,” tandasnya.

Sumber: IMC News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *