Toso Saurus; Komunitas Anak Muda Pecinta Mobil Tua

Eksistensi mobil tua masih diakui di era modern ini. Meski banyak lahir mobil baru dengan teknologi dan desain yang baru pula, namun ternyata sekumpulan anak muda yang membentuk komunitas mobil klasik tak kalah hebat dengan mobil lainnya.

Salah satunya adalah komunitas Toso Saurus yang terbentuk pada tahun 2011. Meski usianya masih balita, namun Toso Saurus sudah memiliki anggota aktif sebanyak 15 orang.

Sangat unik bila mendengar nama Toso Saurus. Namun ada sejarah di dalamnya.

“Terbentuknya tahun 2011. Nama Toso itu diambil dari istilah Jawa, yakni Ndeso (desa) dan Saurus sendiri hanyalah sebagai lambang tambahan,” kata salah satu anggota, Hendy Pratama kepada Wartabuana.

Pria kelahiran 27 maret 1987 ini melanjutkan bahwa kecintaanya terhadap mobil tua itu untuk menggambarkan kehidupan rakyat kecil yang masih mencintai mobil klasik, namun bisa bersaing dengan mobil mewah saat ini.

“Sejarahnya melihat rakyat kecil, bukan kehidupan mewah. Intinya pecinta mobil klasik dan tua, entah itu pabrikan Eropa maupun Jepang,” lanjut anak pertama dari dua saudara itu.

Hendy mengaku, meski khusus mobil tua, namun ada batasan tahun pembuatan mobil untuk bisa bergabung dalam komunitas tersebut.

“Komunitas kita campur, tidak fokus di satu mobil dan tidak harus satu merk dan jenis. Semua mobil bisa masuk, tapi khusus mobil di tahun 60an hingga yang tertua tahun 90,” ucap pria 26 tahun itu.

Meski komunitas Toso Saurus hanya diisi dengan orang-orang yang dikenal saja, namun pria yang berprofesi sebagai wiraswasat itu menyebut tidak menutup kemungkinan orang luar untuk bergabung bersama komunitasnya.

“Kita sih intern. Maksudnya itu hanya untuk anak-anak kita saja. Tapi kalau orang luar mau bergabung, ya silahkan,” ucapnya.

Dalam komunitas Toso Saurus, tidak ada aturan seperti komunitas motor dan mobil pada umumnya yang membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai salah satu kewajiban pembentukan komunitas.

“Di sini tidak ada ketua, sekertaris, bendahara. Semua adalah anggota,” ujarnya.

Rata-rata, mobil tua dilombakan itu untuk fashion, dalam kata lain untuk kontes. Tapi mereka tidak mengarah pada event kontes, melainkan balap resmi. Bahkan pada tahun pertama komunitas ini lahir, mereka mampu menjuarai event balap toruing 8 lap pada tahun 2011 di Sirkuit Sentul.

“Kalau ikut kontes sih ngga. Tapi kita ikut balap resmi. Kami punya dua mobil andalan kami yakni Corola tahun 73 dan Holden tahun 72. Kalau Holden itu juara 4 tahun 2012 dan tahun 2013 kami vacum. Dan juara 2 pada tahun 2011. Kami sempat vacum tahun 2013.”

“Untuk jokinya dari tim kita sendiri, mulai dari bongkar mobil, hingga pebalapnya, karena rata-rata semua mengerti mesin,” sambungnya mengakhiri.

Sumber; Warta Buana

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

1 Comment

  1. sewa mobil says:

    mobil tua memang tidak ada matinya, ekstensinya selalu hadir, tidak hanya orang tua, tapi kumpulan anak muda seperti komunitas toro saurus melestarikannya. Sukses terus buat komunitasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *