Komunitas Sangkala, Bersihkan Sungai Deli di Hari Pahlawan

Dalam rangka memperingari Hari Pahlawan 10 November, kelompok penggemar kegiatan di alam bebas SANGKALA melakukan kegiatan positif yakni susuri Sungai Deli dengan menggunakan ban sembari mengutipi sampah yang dijumpai.

“Aksi yang kami lakukan ialah menyusur sungai dengan menggunakan ban. Di mana nanti kami akan mengutip sampah yang ada di Sungai Deli ini. Kegiatan ini dilaksanakan dalam memperingati Hari Pahlawan dengan mensinergikan kegiatan Sangkala dalam aksi nyata untuk melestarikan lingkungan dan juga sebagai bentuk peduli lingkungan,” kata Jhonatan Lumbanraja, Koordinator kegiatan tersebut.

Tak hanya Sangkala, mereka juga mengajak anggotanya seperti Cibasang yang terdiri dari para mahasiswa. Jhonatan menuturkan bahwa kegiatan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sungai yang merupakan sumber kehidupan. Sehingga dengan aksi ini masyarakat juga menyadri untuk tidak membuang sampah ke sungai terutama masyrakat di kawasan pinggir sungai.

Hal yang senada juga disampaikan oleh pendiri Sangkala, fachrurazi mengatakan bahwa ini sebenarnya bagian dari proses pendidikan yang dihubungkan pada hari pahlawan yang jatuh pada 10 November 2016 ini.

“Bagaimana kegiatan pencita alam ini dikaitkan dengan nilai-nilai kepahlawanan dengan mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan. Ini juga sebagai tahap pendidikan oleh Sangkala,” jelasnya.

Fachrurazi menjelaskan bahwa harapan kegiatan ini kedepannya agar mereka menjadi orang-orang yang peduli lingkungan. Karena tiga misi Sangkala ini adalah, melestarikan lingkungan, memperjuangkan kepentingan kemanusian dan yang terakhir mengembangkan ilmu pengetahuan.

“Jadi paduan ketiga misi itu semua ingin mewujudkan lingkungan yang tepat untuk semua makhluk. Seperti mengarung sungai ini, bagaimana kita menyatukan diri kita dengan interaksi yang ada di alam dan membangun kepekaan terhadap perubahan-perubahan lingkungan dari yg ideal sama makhluk yg akhirnya terkuasi oleh unsur-unsur tertentu dan ini bisa diartikan kepada kesemua pihak untuk melakukan tindakan-tidakan yang relefan kedepan,” tukasnya.

Fachrurazi menambahkan untuk proses awal Sangkala Ini merupakan tahap observasi. Di mana, melihat anggota yang tepat untuk melestarikan lingkungan. Kemudian fase mentoring untuk membentuk kapasitas anggota dan fase penghayatan internalisasi nilai-nilai yang ada di Sangkala.

“Fase penghayatan ini untuk mengukur kapasitas fisik, intelektual dan mental yang dilakukan dengan perjalan seperti menyusuri pantai rawa laut 40 km, menyusuri rel kereta api 40 km, menyusuri jalan raya 60 km dan menyusuri hutan 20 km jadi semua perjalannya kurang lebih 150 km dalam waktu dua minggu yang dilakukan untuk menjadi anggota Sangkala,” pungkas Fachrurazi.

Sebelum melakukan aksi, Kelompok penggemar kegiatan di alam bebas Sangkala melakukan upacara untuk mengarungi Sungai Deli yang berada tepat di belakang Sekolah Negeri 2 Medan.

Sumber: COMEL ID

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *