Menggunakan tagar #SemangatBerbagi, Komunitas Nasi Bungkus Samarinda yang terbentuk sejak tiga tahun lalu ini bergerak untuk memberikan bantuan kepada sejumlah warga yang membutuhkan di kota Samarinda.
Berawal dari inisiatif salah seorang penggagasnya, Fitri Hariyani Pratama, atau akrab dipanggil Pipit, yang terinspirasi dari Komunitas Sego Bungkus Surabaya dan kemudian membawa konsepnya ke Samarinda, telah tercatat ratusan orang yang terdiri dari pekerja kebersihan, warga kurang mampu, kaum dhuafa, dan anak-anak panti asuhan yang diberikan santunan.
Dalam wawancara melalui telepon, Firman Kurnia, Koordinator Lapangan komunitas ini mengungkapkan, sumbangan akan lebih efektif jika bukan dalam bentuk uang, namun barang siap pakai.
Ketika ditanya tentang tatacara penyaluran bantuan, ia kembali menyebutkan, ada beberapa titik di kota Samarinda yang disambangi oleh tim relawan dan disebut #PemadamKelaparan. Tim ini juga menghindari para gelandangan dan pengemis yang terdapat di perempatan atau lampu merah. “Mereka sudah terkoordinir. Dan ini berarti ikut memanjakan mereka” Dalihnya.
Karena sifatnya yang tak menetap, dan berpindah lokasi, ada beberapa tempat yang acapkali dijadikan titik awal tempat bertemu untuk penyaluran bantuan. Stadion GOR Segiri salah satunya.
Senada dengan penuturan Firman, ia juga menambahkan, kegiatan yang selama ini dilakukan cukup variatif, yaitu mendatangi pekerja kebersihan yang sedang melakukan pekerjaannya pada pagi dinihari, atau langsung menyambangi warga target sasaran bantuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Di bulan Ramadan, komunitas ini bahkan sudah dua kali menyelenggarakan acara buka puasa bersama dengan anak-anak Panti Asuhan, dan tentu saja Sahur On The Road.
Ajakan untuk melakukan kegiatan dilakukan dengan menyebarkan pesan siar di perpesanan instan atau melalui media sosial. Selain karena ekonomis, juga dinilai efisien. Karena selain diajak sebagai relawan di lapangan, di pesan tersebut juga tertera, siapa saja bisa menjadi donatur dengan mentransfer sejumlah dana di rekening perwakilan komunitas, dan dikelola bersama.
Menurut pengakuan Firman, jika pada awalnya komunitas ini beranggotakan enam orang penggerak, maka jumlahnya kini bisa mencapai 30 orang anggota aktif. Selain itu juga kerap berkolaborasi dengan komunitas lain di Samarinda dan membuat kegiatan yang bertujuan untuk meringankan beban sesama, dan berbagi kebaikan di mana saja.
Ada pengalaman menarik, sewaktu membagikan bantuan?
Dita menjawab, “Pernah sekali. Waktu itu kita akan memberikan nasi kepada seorang petugas kebersihan. Namun beliau justru menampik. Alasannya sih, masih banyak orang yang lebih membutuhkan dibanding dirinya. Saya mengganggap hal itu luar biasa. Di tengah kondisinya yang terlihat kekurangan, beliau tak mau mengasihani dirinya sendiri, dan mau peduli dengan orang lain.”
Tertarik ingin bergabung? Silakan membuat pertemanan di facebook dengan akun Komunitas Nasi Bungkus Samarinda, atau melalui twitter di @Nabung_SMD.
Sumber: UNDAS