Kenakan Kostum Ala Pejuang, Pegiat Wisata Semarang Peringati Hari Pahlawan

Puluhan anggota pegiat wisata kota Semarang, Kamis (10/11) siang, dengan mengenakan busana perjuangan serta pakaian adat, menggelar aksi simpatik memperingati hari Pahlawan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang. Dalam aksinya, mereka menyuarakan pentingnya jiwa kepahlawanan dengan melakukan hal-hal positif serta berkreatifitas.

Sambil berorasi membawa beragam poster berisikan kepahlawanan, mereka berharap di Hari Pahlawan ini tidak hanya diperingati dengan seremonial saja, namun dapat diteladani melalui berbagai bidang. Salah satunya, meningkatkan destinasi wisata peninggalan sejarah maupun bidang wisata lain yang diharapkan semakin tumbuh dengan meneladani jiwa kepahlawanan.

“Makna hari pahlawan ini bagi kami pegiat wisata adalah bagaimana kita bisa memberikan kontribusi nyata bagi bangsa khususnya di kota Semarang. Jujur, kami juga ingin menjadi pahlawan meski tidak seperti pahlawan Nasional terdahulu yang mampu merebut kemerdekaan, namun setidaknya kita bisa membuktikannya dengan mengisi kegiatan yang positif dengan kreatifitas,” kata Koordinator Pegiat Wisata, Gus Wahid.

Aksi yang sempat menjadi perhatian pengguna jalan di sekitar Simpang Lima, Semarang tersebut, merupakan bentuk apresiasi para pegiat wisata di Kota Semarang.

“Tentunya di hari pahlawan ini, tujuan kami melakukan giat aksi kepahlawan ini sebagai bentuk apresiasi kami (pegiat wisata,Red.) dalam meramaikan hari pahlawan di Kota Semarang. Selain itu, kami juga menunjukkan jiwa kepahlawan dalam berbagai bidang, seperti bidang wisata yang diharapkan di Kota Semarang semakin maju dan berkembang destinasi wisatanya,” ujar Koordinator aksi, Benk Mintosih.

Menurutnya, dunia pariwisata Kota Semarang memang cukup tertinggal dibanding dengan destinasi lain seperti Solo atau Jogja. Namun dengaan keberadaan para pejuang pariwisata ini, niscaya Semarang bisa maju seperti mereka.

Dijelaskan, para pelaku wisata kota ini dapat terus meningkatkan kreativitas dan inovasi produk serta kemasan atraksi untuk mengundang wisatawan datang berkunjung ke Semarang. Dan dengan dijadikannya Semarang sebagai destinasi wisata nasional, tentu akan menambah income bagi warga.

Begitu pula dengan kalangan hotel, tempat wisata hingga kuliner dan cinderamata akan mendapat multiflyer effect daari kedatangan wisatawan. Ujung-ujungnya, kesejahteraan warga akan tercapai.

“Karenanya, kami akan terus menggelorakan semangat kepahlawanan ini demi memicu munculnya pahlawan-pahlawan baru di bidang pariwisata yang akan membuat Semarang semakin hebat,” tukasnya.

Benk berharap, keunikan, kreativitas even hingga inovasi produk wisata, dapat menjadi senjata ampuh untuk mengundang wisawatan berkunjung ke Semarang. Karenanya, pihaknya akan selalu membuat aksi unik dan menarik yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Dalam aksi itu, peserta yang terdiri dari beberapa hotel, tempat wisata, komunitas Denok Kenang dan SNC serta Disbudpar Kota Semarang, melakukan longmarch memutari Simpanglima. Sembari membawa poster bertema kepahlawanan, sesekali juga disampaikan orasi membakar semangat.

Tidak hanya itu, diberikan pula pengajaran mengenai kebhinekaan sebagai bentuk teatrikal. Di akhir acara, seluruh peserta ikut memungut sampah yang masih tersisa di sekitar Simpanglima.

Sumber: Berita Jateng

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *