Rentetan bencana alam yang ahir ahir ini terjadi di Jawab Barat, mulai dari longsor yang terjadi di Sumedang, banjir yang terjadi di Garut, sampai menenggelamkan ratusan rumah, banjir di Kota Bandung dan juga Kabupatén Bandung yang sudah menjadi langganan banjir seperti halnya di Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot, banjir sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Hal yang tidak biasa dilakukan oleh para pemuda pemudi saat ini, namun berbeda dengan pemuda yang ada di Kabupaten Bandung, para pemuda yang tergabung dalam Komunitas PPSA Nurwana, Komunitas CBSC, Karang Taruna Arjasari, memberikan warna dan gerakan untuk kebaikan alam yang sudah rusak, penanaman pohon untuk jaga alam.
Asep Deni Supriadinata, yang merupakan salah satu penggerak dalam penghijauan pada kegiatan , “Save Malabar” , peduli terhadap keberadaan hutan saat ini.
Akibat ulah manusia, kerusakan hutan di mana mana, wajar ketika banjir dan longsor juga terjadi di mana-mana.
Bertepatan dalam rangka Sumpah pemuda 2016, momen ini, Deni dan rekan rekannya tidak hanya dari Komunitas CBSC, Komunitas Nurwana, juga dari Karang Taruna Arjasari, beberapa Sekolah dan Muspika Kecamatan Arjasari serta Desa Arjasari yang tergabung dalam generasi peduli lingkungan, bahu membahu dalam edukasi penanaman pohon.
Menurut Deni saat di hubungi mengatakan, kegiatan long mach sajauh 10 Km, sambil menanam pohon, mengambil start dari Desa Margaluyu dan Finish Desa Mekarjaya.
Deni menambahkan, yang terlibat dalam kegiatan penanaman pohon sebanyak 300 peserta, 1500 jenis pohon seperti, pohon kopi, albasiah, jabon, tisuk atau waru. Penanaman pohon tersebut bertempat di Gunung Sangar suku Gunung Malabar. Jelasnya.
Pada kegiatan penanaman pohon, Deni berharap, kegiatan ini di harapkan, hijau gunung Bandung kembali lestari.
Lebih lanjut Deni mengatakan, selain kegiatan menanam pohon, juga menampilkan teater tentang alam, pentas seni, edukasi sampah dan api unggun. Pungkasnya.
Sumber: News Bandung