Tak pernah terlintas dalam benak Alfian Hendra Frans Kusuma (27), suatu saat sejumlah komunitas bela diri dari berbagai aliran di Kudus, bisa tertampung dalam satu wadah yang sama.
Sejauh pengalamannya menggiati bela diri, situasi yang tercipta antaraliran seringkali terjadi gesekan. Ia dan juga rekannya Danny Achmad (34) memiliki cita-cita, komunitas bela diri di Kudus semakin eksis, tanpa pengkotakan yang membeda-bedakan aliran.
Komunitas ini menerima dengan tangan terbuka aliran-aliran bela diri, yang ingin bergabung ke dalam komunitas, dan mengembangkan diri. Hingga sekarang, ada empat aliran yang berada di bawah naungan Evolution. Yaitu kick boxing, muay thai, karate dan sanshou, dengan anggota lebih dari 50 orang.
”Kesamaan visi ini diperkuat dengan semboyan LAE (Learn, Adopt, Evolution). Dan pada 13 Juli 2013 silam, diresmikanlah wadah dengan nama Evolution Martial Arts Club,” kata Alfian.
Sang pendiri, Danny bahkan sudah mendapatkan pekerjaan sebagai professional bodyguard, karena kemampuannya di berbagai aliran bela diri. Para pelatihnya telah mempunyai jam terbang tinggi, dan dipanggil dengan sebutan kapten.
Ada Tian Ferdy (29), Deni Setia N (30) dan Dendy Achmad (33) sebagai kapten muay thai-kick boxing, Alfian dan Luthfi Febriadi Evanarko (25) sebagai kapten sanshou, dan Meka Yulianto (27) sebagai kapten karate.
Evolution Martial Arts Club mengadakan latihan rutin. Latihan digelar di markasnya di Jalan Jalan Kepodang Nomor 1 Desa Panjunan, Kecamatan Kota, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gang 3.
Alfian mengungkapkan, salah satu tujuan utama Evolution adalah sebagai wadah positif bagi pecinta bela diri. ”Selain itu, zaman sekarang rawan aksi kejahatan di mana-mana. Ada baiknya kita mempersenjatai diri dengan kemampuan bela diri yang baik, khususnya perempuan,” terangnya.
Selain membuka pendaftaran anggota untuk kategori umum, Evolution Martial Arts Club juga membuka kategori atlet dan prestasi.
Sumber: KORAN MURIA