MEMBACA komik. Hobi ini seakan tak lekang oleh waktu dan zaman. Seiring perkembangan teknologi dimana era digital merajai, komik tetap hidup di berbagai kalangan usia pembacanya.
Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tidak terkecuali mahasiswa. Seperti di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Bahkan di perguruan tinggi negeri ini terbentuk sebuah komunitas Comic Club. Didasari dari hobi yang sama didirikannya komunitas ini pada 13 September 2003 oleh dua orang mahasiswa Aray dan Wita.
Menurut Ketua Comic Club, Hikam, dibentuknya komunitas ini awalnya sebagai wadah mengembangkan kreativitas untuk setiap mahasiswa yang memiliki hobi menggambar komik. Melalui wadah ini setiap mahasiswa diharapkan dapat bertukar pikiran untuk mengembangkan kreativitas. Pasalnya ditambahkan Hikam, dirinya tidak memungkiri bahwa bukan suatu hal yang mudah bagi penggambar komik keluar dari maintsream Jepang.
Mengingat komik di Indonesia memang dikuasai oleh komik Jepang. seperti Attack on Titan, Naruto, Detektif Conan, Doraemon, Samurai X, Dragon Ball dan lain-lain. “Komunitas Comic Club bukan dibuat untuk membicarakan tentang komik-komik Jepang. Tapi komunitas ini didirkan agar orang yang berminat di bidang komik bisa bebas berkreasi di komunitas ini,” tukas Hikam.
Dari berbagai penukaran pikiran ini Comic Club berhasil menghasilkan majalah komik yang bernama RUSH. Majalah ini mengandung semua unsur grafika seperti desain grafis, penerbiran, dan teknik grafika. Isi dari majalah ini ada komik pendek, artwork, dan artikel-artikel. “Komik yang dimuat bukan komik yang sudah laku di pasaran. Melainkan komik original buatan orang-orang Comic Club,” ungkapnya.
Untuk mengasah kemampuan kreatifitasnya setiap hari Kamis, komunitas Comic Club menggelar kumpul bareng seluruh anggota. Di hari tersebut dilakukan pelatihan menggambar komik (Drawing), mewarnai komik (Coloring), dan juga membuat alur cerita (Story telling).
Sumber: Poskota News