Apa Itu Autoimun? Yuk Kenali Autoimun dari “Apa Itu Autoimun?”

Lebih dari 100 macam penyakit autoimun telah teridentifikasi. Pelajari mengenai autoimunitas dan sebarkan informasinya!

Autoimunitas adalah kondisi dimana sistem imun menyerang dan/atau menghancurkan sel sehat dari satu individu. Penyakit yang ditimbulkan karena autoimunitas disebut penyakit autoimun dan berbeda-beda jenisnya, tergantung dari jaringan tubuh mana yang diserang.

Ada lebih dari 100 penyakit autoimun telah teridentifikasi. Contoh yang menonjol diantaranya adalah Lupus, Rheumatoid Arthritis, Prosiasis Myasthenia Gravis, Multiple Sclerosis, Idiopathic Thrombocitopenic Purpura dan Diabetes Mellitus Type 1.

Kondisi autoimunitas bersifat genetis. Akan tetapi, pemicu (trigger) spesifik yang menyebabkan kondisi autoimunitas menjadi sebuah penyakit degeneratif, hingga saat ini belum diketahui karena bervariasi antar individu penyandangnya. Pemicu ini dapat berupa infeksi, penggunaan zat kimia secara tidak bijak (termasuk di dalamnya adalah obat-obatan), manajemen stress yang tidak baik serta pola hidup yang salah.

Penyakit autoimun dapat menyerang sebagian maupun keseluruhan badan manusia. Oleh karena itu gejala yang terjadi juga bervariasi pada setiap penyandangnya. Akan tetapi, gejala yang umum terjadi adalah kelelahan luar biasa, tremor, demam, letih berkepanjangan, otot kaku, nyeri di beberapa bagian tubuh, kehilangan keseimbangan, kelumpuhan, dan sebagainya.

Secara umum, penyakit autoimun dapat dibedakan menjadi penyakit autoimun sistemik dan penyakit autoimun lokal. Penyakit autoimun sistemik menyerang lebih dari satu jaringan tubuh, sedangkan penyakit autoimun lokal menyerang satu jaringan atau organ secara spesifik. Penyakit autoimun sistemik diantaranya adalah SLE, Sjrogen Syndrome, Rheumatoid Arthritis, dan sebagainya. Sedangkan penyakit autoimun lokal diantaranya Diabetes Mellitus Type 1 (Endokrinologis), Crohn’s Disease (Gastrointestinal), Vitiligo (Dermatologis), Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (Haematologis), Myasthenia Gravis (Neurologis), dan sebagainya.

Penegakan diagnosa penyakit-penyakit autoimun sangat sulit dilakukan, apalagi di Indonesia. Karena penyakit autoimun seringkali memiliki tampilan klinis berbeda-beda antar penderitanya. Oleh karena itu sangat penting untuk melihat riwayat medis pasien secara keseluruhan dan melalui berbagai tes laboratorium. Bahkan beberapa jenis autoimun hanya dapat di diagnosa dengan cara menyingkirkan kemungkinan penyakit-penyakit lain.

Rentang waktu onset penyakit autoimun berkisar di usia produktif yaitu antara 20-50 tahun. Akan tetapi, juga ada penyandang yang berasal dari luar rentang usia tersebut. Sedangkan berdasarkan gender, penyakit autoimun lebih banyak timbul pada wanita dibandingkan dengan pria dengan presentase bervariasi pada setiap penyakit.

Secara medis, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit autoimun. Para dokter pada umumnya memberikan obat-obatan seperti steroid, immunosupressan, interferon, imunoglobulin intravena, dan sebagainya. AKan tetapi obat-obatan tersebut hanya berfungsi untuk mengurangi gejala yang timbul serta frekuensi terjadinya gejala.

Gejala penyakit autoimun dapat timbul dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Mulai dari gejala ringan yang sedikit mengganggu kegiatan sehari-hari ningga menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian.

Akan tetapi, kondisi autoimunitas dapat dikelola dengan menerapkan pola hidup sehat. Pada sebagian besar penyandang, penerapan pola hidup sehat telah terbukti menekan gejala yang timbul hingga mereka mencapai remisi, yaitu kondisi dimana penyandang dapat beraktivitas layaknya manusia normal tanpa bantuan obat-obatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *