INDORUNNERS BALI; RUN UNTIL YOU DROP!

Pagi yang cerah di hari Minggu tanggal 4 Mei kemarin, tidak disia-siakan begitu saja oleh komunitas Indorunners. Mereka berkumpul di Pulau Serangan dan lari bersama-sama. Kali ini semua anggota Indorunners dilibatkan dalam perlombaan Run until You Drop, ada 23 runers yang ikut pada kategori individual dan 15 pasang yang ikut relay.

Pukul 06.00 WITA, mereka udah kumpul di Serangan. Walau masih pagi dan suhu masih dingin, mereka memulai pemanasan. Setelah briefing dan doa, perlombaan pun dimulai. Uniknya, walau nantinya akan ada yang ditunjuk sebagai pemenang, ini bukan sebuah persaingan buat mereka. “Ini lucu-lucuan aja, dan kayaknya seru, mungkin akan diadakan lagi tahun depan,” tutur Bu Heny, awak komunitas ini.

Berlari dengan menghabiskan waktu 3 jam bagi individual dan 1,5 jam untuk kategori relay, tentu bukan pekerjaan mudah, apalagi ga semua anggota pernah lari selama itu dengan lintasan yang itu-itu aja. Start dimulai dari jembatan menuju ke jalan besar dan balik lagi mengelilingi tempat yang sama. “Jadi nanti tantangannya panas, jam 8 jam 9 mungkin akan panas, terus Kita juga muter-muter aja, itu nanti juga challenge Kita buat mengatasi kebosanan,” terang Bu Heny lagi.

Suasana lari di Minggu pagi tersebut juga dilengkapi dengan organizer sebagai tim penilai. Tim inilah yang nanti akan menentukan pemenang lewat cek point untuk mengukur lap yang sudah mereka tempuh. Pukul 09.00 wita, tibalah mereka di finish. Terdapat masing-masing 3 pemenang di setiap kategori. Untuk kategori individual, Ngurah Oman yang menempati posisi pertama yang dilanjutkan dengan Wangsareja di posisi kedua dan Wira Wilantara sebagai juara ketiga. Di kategori relay, ada Abim Saptanugraha dan Kartha Direja, runner up ditempati Herman Maryansyah dan Wayan Sudarma, sementara David Aryadi dan Stanley Adrian menempati posisi ketiga. Walau diikuti peserta perempuan dan laki-laki, itu tidak dijadikan bahan penilaian. Seperti yang disebutkan Bu Heny, mereka disamakan, karena belum tentu perempuan lebih lemah daripada yang laki-laki.

Buat lucu-lucuan, mereka juga ada kategori best costume lho, jadi kostum yang digunakan juga ikut dinilai. Di akhir acara, diumumkanlah yang berhak mendapat gelar best costume di ajang itu ada di kategori relay, dan pemenangnya adalah David Aryadi dan Stanley Adrian.

Walau ngga semua anggota punya basic pelari, mereka tetap antusias ikut lomba ini. Mereka menganggap lari adalah sebuah kebutuhan dan telah sadar bahwa dengan berlari, mereka bisa tetap sehat.

Sumber: Bali Soulmate

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *