Sekelompok anak muda penuh semangat meneriakkan yel-yel perdamaian. Mereka membawa misi menyatukan perbedaan. Mereka meyakini bahwa ada sesuatu yang harus dipertahankan demi keutuhan dan keselarasan hidup. Globalisasi, isu-isu keretakan dan ancaman-ancaman lainnya, bukan menjadi batu sandungan untuk meruntuhkan nilai toleransi yang selama ini terbentuk secara sadar di Kota Kupang.
Demikian sekiranya yang tergambar dari sebuah aksi Orang Muda Lintas Agama Kota Kupang dalam keikutsertaannya merayakan Prosesi PASKAH yang diselenggarakan oleh BP GMIT. Kelompok anak muda yang syarat idealisme ini menamakan diri KOMUNITAS PEACEMAKER KUPANG (KOMPAK). Komunitas ini terdiri dari orang-orang muda lintas agama yang ada di Kota Kupang. Mereka seakan-akan terpanggil untuk menyatakan sikap toleransi beragama yang mesti dijaga oleh semua pihak tanpa terkecuali.
Mereka menyadari bahwa Kota Kupang terdiri dari berbagai multiagama dan multietnik, yang mana bisa saja akan menjadi ancaman perpecahan tatkala disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kota Kupang sendiri, pernah dirudung perpecahan, tatkala ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab mencoba “meretakan” hubungan toleransi beragama yang sudah terbangun sekan lama tahun. Namun, kekuatan itu tidak mampu menerobos system yang sudah terbangun sejak berdirinya Kota Kupang.
Belajar dari pengalaman ini, Komunitas Anak Muda ini hadir untuk mempertahankan kerukunan hidup di Kota Kupang. Sebuah akselerasi yang unik dengan menyatukan diri dan visi serta misi yang sama. Sebagai generasi muda Kota Kupang yang cinta damai, siap menghadang berbagai ancaman. Berbagai aksi mereka lakukan. Terlibat dalam berbagai aktivitas keagamaan, tanpa merasa canggung. Ini bukti bahwa generasi muda patut diberikan ruang dalam mendukung upaya pembangunan di negeri tercinta ini. Yang muda yang berkarya, patut kita dedikasikan untuk semua anak muda yang tidak saja mengahabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna, tetapi merelakan waktu untuk sebuah tujuan mulia menuju perubahan yang lebih bermakna.
Apa yang mereka lakukan tidak terlepas dari apa yang sudah dimandatkan oleh nilai-nilai luhur yang ada di negeri tercinta ini. Pancasila, UUD’45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI adalah HARGA MATI. Kita tidak boleh membiarkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk merongrong bangsa ini. Ketika generasi muda mulai mengepakan sayapnya, tentu ini sebuah sinyal, bahwa mereka sadar dan tahu apa yang harus mereka berikan untuk bangsa ini. Sekalipun, dimulai dari hal-hal yang sederhana. Setidaknya inilah yang terlihat dari pergerakan Komunitas Peacemaker Kupang. Mereka satukan tekad, bersama melangkah untuk menyatukan perbedaan yang menjadi keunikan di bumi nusantara.
Mari kita beri dukungan, beri ruang positif bagi anak muda. Biarkanlah mereka mengekspresikan jati diri mereka yang sesungguhnya untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Sumber: KOMPASIANA