Gerakan inovasi yang digagas oleh Radio Komunitas Hanacaraka 107.7FM dimana ingin mengajak warga berinovasi membangun tata kota Wonosari yang berkonsep green city.
Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk membangun sesuatu hal yang dimulai dari nol. Perlu persiapan mental, niat dan semangat yang kuat sehingga perjuangan tidak mudah terjebak dengan sikap menyerah. Begitu juga dengan perjuangan radio komunitas Hanacaraka 107.7FM yang gegap gempita membawa misi Wonosari Kota Hijau (WKH). Sebuah gerakan luar biasa untuk membawa Wonosari menjadi kota hijau.
Bukan tanpa alasan ketika inovasi ini digagas. Gunungkidul yang dulu dikenal sebagai daerah yang terpinggirkan, saat ini mulai dikenal oleh masyarakat luas karena potensi wisata yang luar biasa. Efeknya, lalu lintas wisatawan yang keluar masuk Gunungkidul mengalami peningkatan drastis dibandingkan kondisi beberapa tahun yang lalu. Tentu hal ini berimbas juga pada sektor ekonomi masyarakat Gunungkidul, khususnya kota Wonosari sebagai ibukota kabupaten. Kalangan masyarakat dan investor beramai-ramai membangun bermacam usaha di berbagai tempat. Pemerintah pun, meskipun tidak signifikan, ikut merombak beberapa infrastruktur baik itu bidang pariwisata maupun pelayanan publik. Daerah-daerah yang dulu terpinggirkan dan tidak dijamah, kini mulai dimanfaatkan misalnya dengan mendirikan bangunan tempat usaha, perumahan dan penambahan infrastruktur lainnya.
Disinilah perlunya memperhatikan keseimbangan alam dan lingkungan. Ketika euforia masyarakat tak terbendung dengan beramai-ramai memanfaatkan lahan tanpa memperhatikan kondisi sekitarnya, maka bukan tidak mungkin jika Gunungkidul, khususnya kota Wonosari akan kehilangan area hijau beberapa tahun lagi. Hal inilah yang kemudian menggugah Radio komunitas Hanacaraka FM ‘cancut tali wanda’ bergerak melakukan kampanye Wonosari Kota Hijau demi kelangsungan kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Sularno, Ketua Badan Penyelenggara Penyiaran Komunitas (BPPK) Hanacaraka FM mengungkapkan bahwa Wonosari sebagai pusat pemerintahan dan pusat ekonomi di Gunungkidul dihuni lebih dari 6.000 KK atau sekitar 25.000 jiwa dan akan terus bertambah. Berbagai masalah yang tak bisa dihindari akan muncul seperti masalah sampah, polusi udara, ketersediaan air bersih, limbah cair dan sebagainya. Jika masalah-masalah tersebut tidak bisa diantisipasi dengan baik maka ruang terbuka hijau akan menjadi masalah serius dikemudian hari.
Berdasarkan banyaknya permasalahan lingkungan yang telah disebutkan diatas, maka WKH bergerak dengan mengusung misi antara lain:
Sumber: GunungKidul di Hari Esok