Fahmina Institute Gelar Konferensi Alumni Setaman

Fahmina Institute menggelar konferensi pegiat Sekolah Cinta Damai (Setaman) bertajuk Anak Muda Mendengar, Bercerita dan Menyebarkan Perdamaian yang diikuti puluhan muda-mudi alumni angkatan 2013-2016 se-Wilayah III Cirebon. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari di kompleks Yayasan Fahmina, Jumat-Sabtu (16-17/12).

Direktur Fahmina Institute, Rosidin mengatakan, pertemuan alumni Setaman ini bertujuan untuk sharing (berbagi) pengetahuan dan pengalaman masing-masing peserta soal wawasan kebangsaan dan keberagaman, sekaligus sosialisasi pengatahuan dan kempanye pesan-pesan damai di sekolah, kampus, pesantren, tempat bermain, bahkan media sosial (medsos).

“Pertemuan ini ingin melihat sejauhmana mereka (peserta) memiliki konsen terhadap ujaran kebencian, baik di medsos atau sosial. Lalu bagaimana sikap mereka melihat hal itu, apakah mereka terus menyampaikan pesan-pesan universal yang bernuansa kasih sayang dan mengajak untuk menghargai perbedaan kepada lingkungan sekitar,” ungkap Rosidin kepada fajarnews.com, Jumat (16/12).

Ia mengungkapkan, terkait materi atau pengetahuan soal wawasan kebangsaan dan keberagaman, hal itu bisa berproses dengan membaca berbagai literature terkait isu tersebut dan praktiknya para peserta bisa bersentuhan langsung dengan komunitasnya yang sepandangan dengan mereka.

“Outputnya mereka bisa mengampanyekan pesan-pesan universal bisa melalui video, drama, puisi dan lain-lainnya. Dalam kampanye kreatif itu tentu mengcounter ujaran kebencian dengan ujaran damai,” imbuhnya.

Dalam pertemuan ini, lanjut dia, sharing antar pegiat Setaman ini adalah penting, karena setiap peserta tentu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Sehingga melalui konferensi ini diharapkan dapat menambah wawasan mereka dalam menyampaikan pesan-pesan damai.

“Pertemuan ini juga untuk mengupgrade wawasan kebangsaan dan diharapkan agar lebih kreatif lagi dalam sampaikan pesan damai sesuai minat dan bakatnya masing-masing,” ujar dia.

Senada, Manager Program Islam dan Demokrasi Fahmina Institute, Alifatul Arifiati menambahkan, konferensi alumni Setaman ini untuk memberikan kekuatan dan kepercayaan anak muda untuk menyampaikan pesan-pesan damai melalui kampanye kreatif, misalkan membuat video tentang kebhinekaan dan keberagaman lingkungannya masing-masing.

Selain mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dari teman-temannya, kata dia, para peserta juga dibekali materi tentang peran anak muda dalam membangun perdamaian yang disampaikan oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kab. Cirebon, H. Muslim Muchtar.

“Ke depan para pegiat ini diharapkan bisa berkomitmen untuk mengajak pesan-pesan dan nilai-nilai persatuan, menghargai perbedaan, dan juga bisa merumuskan membuat kampanye kreatif, baik itu melalui teknologi ataupun kesenian,” tutur Alif.

Sementara itu, salah satu peserta Yuri Asriati menilai acara pertemuan ini sangat baik, karena bisa mempersatukan peserta Setaman 1 dengan yang lainnya. Menurut dia, dalam kampanye perdamaian ini menuntut dirinya dan teman lainnya untuk berkreasi dalam menggali potensi yang ada.

“Awalnya banyak peserta yang malu-malu dalam bercerita, tapi setelah saya coba mengawali ternyata respon peserta lainnya sangat baik, sehingga mereka pun tergugah untuk bercerita dan berbagi pengalaman,” tukasnya.

Sumber: Fajarnews

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *