LBH, AJI dan Dewan Pers Desak TNI AU Tuntaskan Kekerasan Jurnalis

Kasus kekerasan terhadap sejumlah jurnalis di Kota Medan yang dilakukan oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, masih mengambang.

Kasus tersebut ditangani Satuan Polisi Militer TNI AU Lanud Soewondo. Ada kesan, kasus yang sudah berjalan selama empat bulan ini mandek begitu saja.

Lembaga Bantuan Hukum Medan, Aliansi Jurnalis Independen Medan bersama Dewan Pers meminta Polisi Militer TNI AU Lanud Soewondo menuntaskan kasus ini.

Ketiga lembaga ini meminta agar Satuan POM TNI AU menyerahkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) perkara ini.

“Sejak kemarin kami minta SP2HP nya tidak dikasih juga. Kami merasa aneh, kenapa POM TNI AU tak mau memberikan hasil penyidikannya. Lalu, kenapa identitas tersangkanya juga ditutupi,” ungkap Aidil Aidtya dari LBH Medan, Kamis (29/12/2016).

Aidil mengatakan, seharusnya POM sudah melimpahkan kasus ini ke peradilan militer. Bukan justru berusaha menyembunyikan atau diduga berusaha mengendapkan kasus ini.

“Laporan korban lainnya juga belum diproses sampai sekarang. Alasannya selalu ada saja ketika kami tanya,” ungkap Aidil.

Hal senada disampaikan Ketua AJI Medan, Agoez Perdana. Pihaknya tetap konsisten mengawal kasus ini, dan tidak ada kata damai sedikit pun.

“Kami akan terus maju mengawal kasus ini. Makanya, kami juga minta agar TNI AU tidak main-main dalam menangani perkara ini. Tidak ada kata damai untuk kasus ini,” tegas Agoez.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo akan menanyakan kasus ini kembali kepada Panglima TNI.

Jika POM TNI AU tak mampu menuntaskannya, ia akan meminta kasus ini diambil alih oleh Mabes TNI.

“Ada bidang hukum yang akan mengambil kasus ini jika tidak dituntaskan oleh TNI AU. Saya akan sampaikan lagi perkembangannya kepada Panglima TNI,” ungkap Yosep.

Sumber: Tribunnews

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *