The Jekkyl & Hyde Syndrome : Sayang, Tapi Kok Kasar ?

[Artikel dan gambar dikopi dari HelpNona.com]

Pernah gak sih Nona merasa bingung dengan perilaku pasangan Nona? Pas lagi baik, dia baiiiik banget. Tapi waktu dia sedang kesal dan marah, semua menjadi sangat mengerikan. Kenyataannya, hubungan mana pun pasti punya kelebihan dan kekurangan. Namun, ketika suatu hubungan membentuk pola ketakutan, kekerasan, sampai eksploitasi, juga ketika salah satunya memiliki kuasa atas yang lain, kemudian yang dikuasai mulai sembunyi sana sini, that’s a problem, Nona. Pernah dengar ..
“Dr. Jekyll and Mr. Hyde Syndrome” ?
 ‘Explosive behavior and moodiness, which can shift quickly to congeniality, are typical of people who beat their partners.’

Dr. Henry Jekyll adalah orang terpandang di lingkungannya. He’s well respected, tapi sebenarnya diam-diam punya sisi kelam dan berusaha keras untuk menekan sisi tersebut dalam dirinya. Ia kemudian membuat ramuan untuk ’menyembuhkan’ sisi gelap tersebut. Tapi bukannya berhasil, Dr Jekyll malah jadi sosok jahat dan kejam bernama  Mr. Edward Hyde.

Nona,  Dr. Jekyll is a good guy. Kamu bisa menemuinya di mana-mana. Seorang juara kelas kesayangan guru, atlet  terkenal yang punya banyak prestasi, seorang mahasiswa yang seru dan punya banyak sahabat, bahkan mungkin pacarmu yang jadi kebanggaan orang tuanya. But deep down, mereka memiliki sisi Mr Hyde yang kelam dalam dirinya. Kepribadian Mr. Hyde yang kasar dapat muncul sewaktu-waktu seiring dengan berjalannya waktu. Sedihnya, banyak pelaku kekerasan yang justru menolak ide untuk ‘berubah’ jadi lebih baik karena mereka merasa bukan sepenuhnya penjahat. Soalnya, mereka adalah sosok yang baik di mata masyarakat layaknya Dr Jekyll.

Nona, Eva Lundgren pernah mewawancarai 40 pasangan di Norwegia untuk mengetahui bahwa pelaku kekerasan kerap menggunakan konsep ‘controlled switching of punishment and comfort’, di mana pelaku kerap ‘menenangkan’ pasangannya setelah ia melakukan kekerasan. Itulah contoh termudah dari sindrom Dr Jekyll & Mr Hyde. Dalam sekejap waktu, mereka berubah dari Dr Jekyll yang penyayang lalu menjadi Mr Hyde yang suka menghukum! Jika tertarik, Nona juga bisa cari tahu tentang the power control wheel di artikel ini.

Bisa dibilang, peran media yang kerap membakukan stereotipe pelaku kekerasan juga membuat banyak ‘Dr Jekyll & Mr Hyde’ di luar sana menolak dikatakan sebagai pelaku kekerasan. Soalnya, mereka merasa lebih baik dari pelaku kekerasan yang suka ada di TV. Mereka ‘kan tetangga yang baik, murid yang penurut, anak yang bertanggung jawab di mata orang-orang. Beda dengan penjahat-penjahat yang bertato, kekar dan suka mabuk-mabukan seperti di TV. Kalau sudah begitu, kesadaran untuk berhenti melakukan kekerasan pun jadi makin sulit terjadi.

Ada banyak penyebab kenapa seseorang berkecenderungan melakukan kekerasan, Nona. Tapi penyebab itu bukan pembenaran untuk seseorang melakukan kekerasan. Dulunya pernah mengalami atau melihat kekerasan di rumah, have low self-esteem, gak pandai berkomunikasi, selalu punya dorongan untuk mengatur orang lain, kegagalan mengontrol rasa marah dalam dirinya, sampai penggunaan obat-obatan dan alkohol adalah beberapa penyebab perilaku kekerasan terpicu. Mereka bilang sayang sama Nona, tapi kemudian berlaku kasar. Membuat Nona bingung karena sifatnya yang berganti-ganti, layaknya Dr Jekyll & Mr Hyde.

Nona, menghadapi pasangan seperti ini tentu tidaklah mudah. Akan ada banyak waktu yang Nona habiskan untuk bertanya-tanya, ‘dia ini sebenarnya baik, tapi kok kasar?’ atau ‘dia katanya sayang, tapi kok jahat?’. Lalu harus bagaimana, dong?

1.            Menyadari Bahwa Nona Mengalami Kekerasan
Ya, meski pun terkadang orang yang menyakiti Nona berlaku sangat baik, bukan berarti ia tidak akan mengulang  pola kekerasan yang dilakukan sebelumnya.

2.            Nona, Tidak Salah
Terkadang menyadari bahwa orang yang menyakiti Nona adalah ‘orang baik’ di mata keluarga, guru, dan teman-teman membuat Nona jadi kebingungan dan justru menyalahkan diri sendiri. Tarik nafas dalam-dalam Nona, coba pisahkan image yang ia tampilkan di depan orang banyak dengan perilaku yang ia lakukan pada Nona. Apakah menyakiti Nona adalah perilaku orang yang baik?

3.            Berhenti Mencari Alasan Pemaaf  Untuknya
‘Dia ‘kan sayang sama aku .. pasti dia begini karena sayang sama aku’ . Nona, cobalah sekali waktu berhenti mencari pembenaran atas yang ia lakukan pada Nona. Ia mungkin akan bilang bahwa ia menyayangi Nona, mungkin juga berlaku panas-dingin, kadang baik kadang sangat kasar. Tapi tahukah Nona bahwa sosok yang baik tentu tidak akan begitu naik turun emosinya?

4.            Take action
Lakukan sesuatu untuk dirimu yuk, Nona. Entah bercerita pada orang yang Nona percaya, atau mencari informasi tentang KDP di website helpnona.com. Mungkin Nona juga bisa melakukan komunikasi langsung dengan pasangan Nona tentang kekhawatiran ini, Bersediakah ia berubah jadi lebih baik? (nike n)

Sumber: HelpNona.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *