Cara Sederhana Mengatur Kehamilan

Ada banyak pilihan cara untuk mengatur kehamilan (kontrasepsi) yaitu dengan cara menggunakan alat dan tanpa alat. Satu hal yang harus diingat bahwa sebelum memutuskan memilih suatu alat atau metode kontrasepsi, seseorang sebaiknya meminta bimbingan dan konsultasi dengan konselor atau petugas medis.

Cara Sederhana mengatur kehamilan

Pantang Berkala

Atau dikenal juga dengan metode kalender kesuburan adalah pencegahan kehamilan dengan cara tidak melakukan senggama pada saat perempuan sedang dalam masa subur. Untuk mengikuti metode in, perempuan harus mempunyai siklus haid cukup teratur.

Kekurangannya:

  • Tidak semua perempuan mengetahui kapan masa suburnya
  • Tidak semua perempuan mendapat siklus haid teratur
  • Tidak semua pasangan dapat mentaati untuk tidak melakukan senggama pada saat masa subur
  • Kegagalan biasanya terjadi karena kesalahan penghitungan masa subur

Amenore Laktasi

Cara ini bersifat sementara, yaitu 6 bulan pertama sejak persalinan, yang memanfaatkan ketidaksuburan alamiah karena proses pemberian ASI. Kadar prolaktin yang tinggi dan menetap selama proses menyusui dapat menekan produksi hormon-hormon yang mempengaruhi menstruasi dan ovulasi. Kriteria yang bisa menggunakan metode ini adalah: ibu yang belum kembali haid sejak melahirkan, ibu yang memberi ASI secara penuh (ekslusif), dan kurang dari 6 bulan sejak melahirkan.

Cara ini tidak menjamin keberhasilannya walaupun ASI tetap diberikan ekslusif dengan frekuensi tinggi

Kondom

Kondom adalah sarung karet tipis berbentuk silinder yang dipakai pada penis ketika berhubungan seksual. Saat ini, sudah tersedia kondom perempuan (female condom), namun pemakaiannya tidak semudah pemasangan kondom laki-laki. Penggunaan kondom yang benar biasanya disertakan pada kemasan kondom. Kondom dipakai setelah penis ereksi dan penis harus segera ditarik dari vagina setelah penis ejakulasi untuk menghindari cairan sperma tumpah di dalam vagina. Selain dapat mengindari kehamilan, kondom juga merupakan alat untuk menghindari penularan HIV dan beberapa IMS lain seperti GO dan sifilis.

Beberapa orang ada yang alergi dan lecet karena kulitnya sensitif terhadap karet atau zat-zat lain yang terdapat pada kondom.

Sumber: Laman PKBI DIY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *