BANYAK di antara kita yang mungkin suka menonton film. Namun, jarang sekali memperhatikan detail, terutama urusan di belakang kamera. Mungkin saja, film yang pernah Anda tonton di layar kaca adalah karya pemuda Semarang yang tergabung dalam Komunitas Sinema Semarang (KSS).
“Komunitas ini adalah wadah bagi penggemar film dan film maker,” ujar pembina KSS, Opank Kendy. Awal terbentuknya komunitas ini sekitar pertengahan Agustus 2011 lalu. Berdirinya KSS dimotori oleh beberapa orang kameramen profesional yang prihatin terhadap talent-talent Semarang yang belum tertampung.
Menurut Agus Priyo Hatmoko, yang juga pembina KSS, Kota Semarang selalu digelar casting untuk film dari rumah produksi asal Jakarta. Namun, talent-talent tersebut jarang yang bisa tertampung secara maksimal. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk membentuk sebuah wadah, yaitu melalui grup di akun jejaring sosial facebook.
Kegiatan rutin yang dilakukan rutin adalah gathering setiap satu bulan sekali. Mereka tidak memiliki tempat yang pasti untuk melakukan gathering.
“Tiap-tiap anggota KSS memiliki kemampuan di bidang masing-masing, seperti lighting, editing, shooting dan tehnik sinematografi lain,” ujar anggota lain bernama Andy Kusworo. Dalam acara rutin ini, mereka membahas tentang pembuatan film pendek dan sharing pengetahuan sesuai kemampuan dan bidangnya.
Dia menambahkan, agenda lain yang dilakukan adalah Bioskop Rakyat (Biora).
“Biora adalah program dari kementerian perfileman yang bekerjasama dengan kami untuk lebih mendekatkan film pada masyarakat,” papar Andy. Tak hanya Semarang, Kota-kota sekitar misalnya Pekalongan, Magelang, Jepara, Kudus dan lain-lain tidak luput dari program bulanan KSS.
Selain itu, KSS juga sering mengisi workshop mengenai sinematografi di berbagai lembaga pendidikan, seperti kampus dan sekolah. Tak jarang, peserta workshop memutuskan untuk bergabung dan mendalami tentang pembuatan film.
Beberapa festival film juga telah digelar KSS di Semarang. Pada 2012 lalu, mereka mengadakan event besar, yakni Lawangsewu Film Festival. Acara ini mendapat sambutan meriah dari para pembuat film seluruh Indonesia. Bahkan, banyak permintaan dari beberapa instansi yang menginginkan acara ini digelar tiap tahun di Semarang.
Untuk Sabtu dan Minggu besok, KSS akan mengadakan pemutaran film karya mereka. “Acara akan kami laksanakan di gedung Thomas Aquinas, Universitas Katolik Sugiapranata, Semarang,” kata Andy. Dalam pemutaran film ini, nantinya akan diputar belasan film karya anggota-anggota KSS dan dua film karya anak komunitas film asal Yogya yang bertema difabel.
Untuk saat ini, jumlah anggota KSS tidak bisa dipastikan lantaran mereka terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan belajar bersama. Anggotanya terdiri dari semua kalangan, yakni umum, mahasiswa dan pelajar. Diakui Andy, teman-teman yang aktif dalam kegiatan-kegiatan adalah sekitar 50 orang.
“Jika ingin bergabung, sangat mudah. Masuk saja ke grup facebook yang sudah kami buat, yakni Komunitas Sinema Semarang dan ikuti tiap-tiap event yang kami selenggarakan,” ujar Opank.
Sumber: Tribun Jateng