Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih kekurangan ratusan tenaga medis, terutama tenaga dokter. Idealnya, jumlah dokter itu 1 : 5.000 jumlah penduduk. Namun yang ada sekarang 1 : 20-30 ribu. Pembagiannya, masing-masing puskesmas setidaknya ada 3 dokter, sementara yang ada saat ini baru 1-2 orang saja.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, drg. Asrul Sani, mengaku, total jumlah dokter di Lotim saat ini baru mencapai 140 orang. Sementara yang dibutuhkan dengan perbandingan jumlah penduduk, maka dokter di Lotim setidaknya berjumlah 240 orang.
Dirinya berbeda pandangan dengan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lotim yang sebelumnya menolak kehadiran Dokter Layanan Primer (DLP). Menurutnya, DLP masih sebatas konsep dan dianggap cukup bagus jika benar diterapkan. “Ini baru wacana, kita memang baru wacana saja sudah reaktif,” terangnya. Wacana DLP katanya semata untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Selain dokter, ujarnya, jumlah puskesmas di Lotim juga masih sangat terbatas. Jumlah puskesmas yang ada 29 unit. Pada tahun 2016 ada penambahan sebanyak 3 unit, sehingga jumlahnya menjadi 32 unit. Tahun 2017 ini kembali direncanakan penambahan sebanyak 3 unit lagi sehingga jumlahnya tahun ini menjadi 35 unit.
Untuk wilayah Kabupaten Lotim dengan jumlah penduduk terbesar dan terpadat, maka jumlah ideal puskesmas sebanyak 40 unit. Masih diperlukan ada lima lagi kekurangan dan diharapkan bisa segera terbangun, sehingga semua wilayah Lotim bisa terjangkau pelayanan di puskesmas. (rus)
Sumber: Suara NTB