Alat musik tiup yang satu ini memang sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat musik. Terbuat dari logam, alat instrument musik yang satu ini memang menghasilkan bunyi yang khas. Ya. Saxophone namanya. Rangkaian nada yang dihasilkan dari lengkingan bunyi yang berasal dari tuts-tuts saxophone begitu terdengar syahdu dan mendayu-dayu. Saxophone sendiri bisa dikatakan alat musik yang identik dengan music jazz.
Sejarahnya alat music tiup ini ditemukan dan dikembangkan oleh Adolphe Sax, seorang berkebangsaan Belgia di tahun 1846. Seiring perkembangannya, saxophone pun sudah banyak melahirkan saxophonist terkenal yang tidak hanya berasal dari Belgia saja, tetapi banyak juga yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang bahkan Indonesia. Sebut saja Kenny G,Dave Koz, Sadao Watanabe, dan (alm) Embong Rahardjo.
Salah satu komunitas yang mewadahi para penggemar saxophone adalah De Saxes Saxomunity. Komunitas yang sudah berdiri sejak Desember 2005 silam ini, tidak hanya sekedar kelompok musik saja. Namun lambat laun berkembang menjadi sebuah komunitas para pecinta alat musik saxophone.
“Awalnya saya dan istri punya sebuah toko alat-alat musik, yang kita namai rumah tiup, yang buka di Jalan Alternatif Cibubur, di sana ternyata banyak sekali penggemar saxophone yang sering datang ke toko kami. Kemudian kami akhirnya inisiatif untuk mengajarkan saxophone ke anak-anak yang sering datang kesini tanpa dipungut biaya” cerita Didit yang menjabat sebagai ketua komunitas panjang lebar.
Ketekunan Didit dan juga istrinya, Lucy Chan dalam memberi kursus kepada mereka, akhirnya mereka pun banyak yang sudah mahir memainkan saxophone. Namun, ada kendala yang mereka temui, yaitu mereka belum menemui tempat nongkrong yang asyik buat kumpul bareng sambil main saxophone. Dan pada akhirnya, terbersitlah ide untuk membangun sebuah komunitas dan menempatkan rumah tiup sebagai basecamp-nya.
Awal berdiri, komunitas ini telah memiliki 50 orang anggota. Seiring berjalannya waktu, anggotanya pun makin besar hingga tercatat ada sekitar 200-an orang yang menjadi member di komunitas De Saxes Saxomunity. Anggotanya pun tak hanya ada di Cibubur saja, namun tersebar di berbagai wilayah seperti Depok, Bogor, Bekasi dan masih banyak lagi.
Penamaan De Saxes merupakan wujud yang ingin digapai dalam meraih kesuksesaan. Harapan dari seluruh anggota komunitas ini. Selain seru-seruan untuk kumpul bareng di setiap akhir pekan, ternyata komunitas ini sering mengadakan kegiatan rutin. Salah satunya menggelar acara jazz lesehan.
Sumber: JITUNEWS