Yoyo Depok Club; Berawal Dari Hobi, Tumbuhkan Prestasi

Pada dekade tahun 80-90’an, permainan ini pernah booming dimainkan oleh anak kecil hingga usia dewasa. Seiring berjalannya waktu, di mana teknologi telah merajai, perlahan-lahan permainan tradisional mulai ditinggalkan, salah satunya dengan yoyo. Yoyo merupakan mainan yang terbuat dari plastik, kayu atau logam dengan dua buah cakram berukuran sama yang dihubungkan dengan suatu sumbu dimana tergulung tali untuk menghubungkannya.

Meskipun banyak yang menganggap permainan yoyo dikategorikan permainan anak-anak, namun siapa sangka tidak sedikit orang dewasa yang secara professional memainkannya. Salah satunya dengan sekumpulan pemuda asal Depok ini begitu tertarik untuk memainkan segala trik yang unik.

Berawal dari kesamaan hobi dan ketertarikan mereka terhadap yoyo, membuat mereka sepakat untuk memproklamirkan diri dengan membentuk sebuah wadah yang bernama Komunitas Depok Yoyo Club di tanggal 10 Oktober 2010 silam.

Salah seorang anggota di komunitas ini, Iqbal mengungkapkan, dengan perkembangan zaman banyak sekali bentuk-bentuk yoyo yang bisa dimainkan, salah satunya termasuk teknik bermain yoyo. Dengan ketrampilan serta kreativitas yang mereka usung dalam berunjuk kebolehan memainkan yoyo, tak ayal menarik perhatian publik untuk melihatnya.

Komunitas ini, seperti yang dituturkan oleh Iqbal telah memiliki member sebanyak 20-an orang. Biasanya saat kopi darat, komunitas ini sering menggelarnya di Taman Lembah Gurame atau pusat perbelanjaan yang tersebar di kawasan Depok, Jawa Barat setiap sabtu dan minggu siang.

Menurutnya, permainan yoyo sangat mudah untuk dilakukan dan trik yang dilakukan juga mudah untuk diikuti. Biasanya moment gathering yang mereka gelar menjadi ajang saling bertukar informasi mengenai trik yang dimainkan atau peralatan yoyo yang dipakai.

“Selain itu, para anggota komunitas juga dibebasin untuk menciptakan kreasi permainan yoyo-nya sendiri, kalau ada trik baru dan asik buat diikutin biasanya minta diajarin, atau kalau ada anggota yang baru gabung diajarin teknik slepping, trus lanjut ke looping kalau sudah agak jago belajar sama-sama teknik off-string” ujarnya.

Iqbal pun mengungkapkan bagi siapa saja yang tertarik untuk gabung, komunitas ini dengan tangan terbuka akan menyambutnya. Terlebih para calon member juga tidak dibebankan dengan syarat ataupun ketentuan lainnya. Biaya masuknya pun free alias gratis.

Ia berharap komunitasnya ini dapat menjadi tempat kreatif para pemuda. Salah satu yang dibuktikan oleh para anggota komunitas ini adalah sering mengikuti event kejuaraan yang digelar.

“Salah satu anggota komunitas kami mendapat peringkat ke-20 untuk kejuaran yoyo se Asia-Pasifik dan pernah juga mengikuti kejuaraan nasional lainnya,” tutup Iqbal.

Sumber: JITUNEWS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *